REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Lagu anak-anak populer Baby Shark yang dirilis Pinkfong telah ditonton sekitar 1,6 miliar kali di YouTube per Selasa (4/9). Lagu versi tariannya sejauh ini paling banyak ditonton.
Meski sangat digemari, lagu ini menghadapi kritik di Korea Selatan. Sebab versi Korea dari lagu tersebut pertama kali populer memiliki rangkaian lirik yang berbeda.
Versi bahasa Inggrisnya mengambil bentuk yang lebih sederhana dan hanya menyebut anggota keluarga hiu. Sementara versi Korea menambahkan kata sifat setelah menyebutkan setiap anggota keluarga hiu.
Ibu hiu digambarkan sebagai cantik dan ayah hiu digambarkan sebagai kuat. Nenek dan kakek hiu dikenal sebagai baik dan keren.
Dilansir dari Korean Herald, Selasa (4/9), sebuah koran lokal Kyunghyang Shinmun menerbitkan sebuah cerita penutup pada Januari lalu tentang lirik versi Korea. Koran itu mempertanyakan implikasi sosial dalam lagunya dan memberi kesan memperkuat ide seksis.
Lagu itu menjadi berita utama saat Mei setelah Partai Liberty Korea menggunakannya untuk kampanye selama pemilihan lokal pada Juni. Kontroversi mendorong SmartStudy mengancam mengambil tindakan hukum terhadap Partai Liberty Korea atas pelanggaran hak cipta.
Pihak partai berpendapat Baby Shark adalah lagu rakyat lama untuk anak-anak dan mengungkapkan surat elektronik yang menunjukkan persetujuan dari Johnny Only. Johnny Only adalah pihak yang memiliki hak cipta versi 2012 dari lagu tersebut.
Menurut outlet media lokal Enews 24, SmartStudy (yang menjalankan saluran Pinkfong di YouTube) sekarang terkunci dalam gugatan hak cipta dengan Johhny Only. Mereka mengajukan klaim di Pengadilan Distrik Pusat Seoul pada Juni lalu dan mengatakan versi perusahaan terlalu mirip dengan versinya.