REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Para atlet Indonesia yang bertanding di Asian Games 2018 menjadi sorotan publik. Terutama mereka yang memenangkan medali. Tidak hanya bonus dari pemerintah, peraih medali mendapatkan banyak hadiah dari masyarakat, perusahaan, serta pemerintah daerah.
Salah satunya dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Enam resor indah dan unik bisa dinikmati peraih medali emas sebagai hadiah liburan gratis dari Kabupaten Banyuwangi dan pelaku usaha wisata setempat.
"Akan ada sejumlah hotel serta resor indah dan unik yang bisa ditempati para atlet, mulai dari yang ada di bibir pantai, perkebunan kakao sebagai bahan baku cokelat, sampai di kaki gunung. Total ada enam hotel dan resor yang disiapkan," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam keterangannya di Banyuwangi, Selasa (4/9).
Menurut dia, selain wujud apresiasi kepada para atlet, hadiah berlibur gratis untuk atlet berprestasi itu juga diharapkan menjadi strategi promosi yang efektif bagi Banyuwangi. Anas menjelaskan hotel serta resor di bibir pantai menghadap keindahan Selat Bali di antaranya adalah satu hotel milik jaringan hotel nasional yang dikenal memiliki resor serta hotel menawan di Ubud, Bali.
Di hotel yang terletak di kawasan Kalipuro, Banyuwangi ini, para atlet bisa memanjakan diri dengan pemandangan eksotik Selat Bali. "Berenang sambil menikmati sunrise atau sunset di Selat Bali sangat menyegarkan pikiran dan badan para atlet setelah berjuang di Asian Games. Apalagi ada fitness center lengkap untuk menjaga kondisi tubuh," kata Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Banyuwangi MY Bramuda.
Selain itu, ada resor unik dengan hamparan taman kelapa dan rumput hijau yang mengusung rumah-rumah khas Suku Using, masyarakat asli Banyuwangi. Suasananya cukup privat.
"Semua ornamen bangunannya tradisional, tapi fasilitasnya standar bintang lima. Resor ini pernah ditempati Ketua DPR dan menteri-menteri," ujar Bramuda.
Untuk di kaki gunung, terdapat sejumlah resor dengan pemandangan persawahan dan Gunung Ijen. Tepat di depan kamar langsung terhampar hamparan sawah berwujud terasering. Di salah satu resor yang terletak di kaki Gunung Ijen juga terdapat galeri seni lengkap yang sangat eksotis.
"Di sana sunyi dan indah. Itu langganan turis Eropa," ujar Bramuda.
Seperti diberitakan sebelumnya, kolaborasi para pelaku usaha pariwisata di Banyuwangi, mulai perhotelan, transportasi, restoran, hingga pemerintah daerah, menyiapkan paket berlibur gratis selama empat hari kepada atlet peraih medali emas Asian Games.
Selain wujud kebanggaan sebagai bangsa, apresiasi ini juga diharapkan menularkan virus nasionalisme ke anak muda kabupaten di ujung timur Pulau Jawa tersebut. Liburan gratis empat hari itu bakal diisi dengan menikmati fenomena api biru (blue flame) yang mendunia di Kawah Ijen, G-Land dengan ombak selancar terbaik di dunia, padang rumput Taman Nasional Alas Purwo dengan komunitas banteng yang berarak, melepasliarkan anak penyu, keindahan Pulau Tabuhan, hingga melihat beragam atraksi seni-budaya serta ritual adat.
"Selain itu, tentu ada kuliner yang enak, termasuk pecel pitik yang kerap disajikan saat acara adat Suku Osing," ujar Bupati Anas.
Apresiasi liburan gratis itu merupakan bagian dari strategi promosi pariwisata yang didukung pelaku pariwisata tanpa APBD. "Atlet-atlet itu merupakan endorser yang luar biasa. Kalau mereka berlibur di Kawah Ijen atau bersantai di resor tepi pantai di Banyuwangi, lalu upload di media sosialnya yang punya follower segudang, itu promosi efektif bagi Banyuwangi," ujar Anas.
Para atlet peraih medali emas yang ingin berlibur ke Banyuwangi, dipersilakan berkorespondensi melalui email: [email protected]. Para pahlawan bangsa di bidang olahraga itu bisa berlibur bersama keluarga dan orang tercinta. "Kami persilakan atlet-atlet tersebut membawa satu orang untuk diajak berlibur ke Banyuwangi," kata Bramuda.