Senin 03 Sep 2018 18:07 WIB

'Korban Terbanyak Pengguna Sepeda Motor'

Perlu sosialisasi intensif bagi para pengguna jalan raya agar lebih disiplin.

Rep: Hiru Muhammad/ Red: Satya Festyiani
Pengendara Motor Lawan Arus : Pengendara motor melawan arus di kawasan Tanjung Barat, Jakarta, Selasa (19/9). Tindakan yang melanggar lalu lintas tersebut menimbulkan potensi terjadinya kecelakaan serta dapat membahayakan keselamatan diri dan orang lain.
Foto: Putra M Akbar
Pengendara Motor Lawan Arus : Pengendara motor melawan arus di kawasan Tanjung Barat, Jakarta, Selasa (19/9). Tindakan yang melanggar lalu lintas tersebut menimbulkan potensi terjadinya kecelakaan serta dapat membahayakan keselamatan diri dan orang lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seperti diketahui tingginya angka kecelakaan di jalan raya sebagian besar atau 90 persen akibat dari prilaku para pengguna jalan yang tidak mematuhi aturan lalu lintas. Berdasarkan data Polda Metro Jaya, selama Januari hingga Desember 2017, korban kecelakaan lalu lintas mencapai 6.949 orang. 

Data tersebut sedikit berkurang atau turun 4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang menyentuh angka 7 ribu jiwa. Karena itu perlu sosialisasi intensif bagi para pengguna jalan raya agar lebih disiplin berlalu lintas. Namun, untuk menciptakan rasa disiplin tersebut, harus memahami apa yang harus dan tidak boleh dilakukan selama berkendara.

Wayan Pariaman, Chief Marketing Officer Adira Insurance, Sabtu (1/9) menyatakan pihaknya sejak 2010 telah menggelar kegiatan I wanna get home safely (IWGHS) yang merupakan kampanye keselamatan berkendara. Kegiatan ini merupakan bagian dari corporate social responsibility (CSR) perusahaan.  Pihaknya berupaya merangkul berbagai kalangan pengguna jalan agar tertib berlalu lintas dan berempati dengan pengguna jalan lainnya agar keselamatan tetap terjaga. 

Karena itu pihaknya terus mengkampanyekan road safety melalui kegiatan safety riding yang melibatkan berbagai pengguna jalan raya, khususnya para pengemudi kendaraan roda dua. Pihaknya menyadari kegiatan seperti ini harus melibatkan banyak kalangan dan konsisten agar terbentuk masyarakat yang sadar akan tertib berlalu lintas. "Kami akan terus menularkan virus road safety karena 70 persen korban kecelakaan adalah pengguna sepeda motor," katanya. 

Jusri Palubuhu, founder Jakarta Defensive Driving Consultant dan praktisi road safety di sela kegiatan Saturday morning riding (Satmori) I wanna get home safely (IWGHS) yang digelar Adira Insurance, Sabtu (1/9) menilai  kecelakaan terjadi akibat keinginan sampai ke tempat tujuan secepat mungkin telah membuat daya konsentrasi di jalan raya menurun. Sehingga tidak memahami situasi lalu lintas jalan yang dilaluinya saat itu. "Kami ingin mengubah cara berfikir pengendara khususnya motor di jalan raya," katanya. 

Kondisi lalu lintas di Indonesia terutama di kota besar yang dinamis memang cukup sulit untuk menentukan tingkat kecepatan yang ideal atau stabil. Karena itu perlu mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi di jalan raya akibat cuaca, maupun prilaku pengemudi atau yang disebut sebagai drive for condition

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement