Ahad 02 Sep 2018 18:33 WIB

Program HotDeals Perkuat Kunjungan Wisman ke Batam

Ditargetkan program ini meraih 3,5 juta kunjungan wisatawan mancanegara

Wisatawan menikmati keindahan arsitektur jembatan Fisabilillah atau jembatan Barelang di Batam, Kepulauan Riau.
Foto: Republika/Prayogi
Wisatawan menikmati keindahan arsitektur jembatan Fisabilillah atau jembatan Barelang di Batam, Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Batam sebagai satu dari tiga pintu masuk terbesar wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia memiliki peranan besar dalam mendukung pencapaian target kunjungan wisman sebesar 17 juta di akhir 2019. Karena itu pemerintah akan memperkuat strategi marketing Visit Wonderful Indonesia-Hot Deals yang akan mendatangkan lebih banyak wisman ke Batam, dan Kepri pada umumnya.

Great Batam melalui program ini diproyeksikan memberikan kontribusi sebesar 3,5 juta wisman

Kepala Biro Komunikasi Publik (Komblik) Kementerian Pariwisata, Guntur Sakti, mengatakan, strategi ini adalah menjual paket berlibur yang diterapkan dengan konsep sharing economy. Yaitu menjual barang atau jasa yang tidak laku dengan memberikan diskon yang besar sehingga mendorong wisman untuk berkunjung.

"Jika semula calon wisman tidak ada rencana untuk melakukan traveling, adanya tawaran diskon besar ini membuat mereka terdorong mau melakukan perjalanan wisata ke Indonesia," kata Guntur Sakti dalam Workshop Sosialisasi Kebijakan Kemenpar kepada media di Greater Batam, Provinsi Kepulauan Riau, beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, khusus di Batam dan Kepri, adalah menjual paket-paket wisata di masa weekday. Penjualan paket mulai dari tiket ferry, akomodasi dan atraksi sengaja dilakukan karena di masa-masa itu kunjungan wisatawan dari Singapura sedikit. Berbeda dengan weekend yang tingkat kunjungannya meningkat.

"Ketika idle capacity pada faktor 3A (Atraksi, Aksesibilitas dan Amenitas) digabungkan dan dimanfaatkan dalam sebuah platform maka akan tersedia layanan turisme yang mudah dan murah, sehingga menjadi hal yang atraktif dan kompetitif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara," ujar Guntur.

Dalam pemasaran paket hot deals, telah ditunjuk Organizing Committee (OC) untuk mengelola termasuk melakukan monitoring dan evaluasi.

Menurut Guntur, paket hot deals ini telah dilakukan pada tahun lalu di Batam. Hasilnya pun memuaskan. Karena itu program ini kembali diluncurkan, dan porsinya pun tidak hanya di Batam tapi juga diaplikasikan di Jakarta dan Bali. Namun untuk Jakarta dan Bali lebih menggunakan sarana transportasi udara.  

Selain program hot deals, Guntur menjelaskan, Kemenpar juga memiliki dua program lainnya yaitu pemberian insentif kepada airlines dan wholesaler dan Competing Destination Model (CDM)

Kepala Dinas Provinsi Kepuluan Riau (Kepri), Buralimar mengatakan, paket Hot Deals Kepri memang menjadi andalan dalam meningkatkan kunjungan wisman ke Kepri khususnya ke Batam.

"Yakni ditargetkan memiliki kontribusi terbesar hingga 70 persen wisman," ujar Buralimar.

Sementara Kadis Budpar Kota Batam Pebrialin menambahkan, pelaksanaan Hot Deals Kepri saat ini mulai dirasakan oleh Batam yang dibuktikan adanya kenaikan pada semester pertama tahun ini mencapai 19,82 persen.

"Pada Januari-Juni 2018 jumlah kunjungan wisman ke Batam sebanyak 1 juta atau terjadi kenaikkan 19,82 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Kunjungan wisman ke Kepri tahun 2017 mengalami kenaikan 8,04 persen karena ditopang  oleh wisman Singapura yang datang ke Kepri mencapai 1,1 juta wisman Singapura," kata Pebrialin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement