Selasa 28 Aug 2018 15:51 WIB

Merebut Kembali Lagu Anak

tak banyak jenis musik yang beredar saat ini yang layak untuk diperdengarkan ke anak

Seorang penyanyi anak-anak.
Foto: istimewa
Seorang penyanyi anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Banyak orangtua yang sudah paham bahwa musik sangat penting dengan pertumbuhan intelejensi anak. Mereka, juga para ahli pertumbuhan anak, sepakat dengan pernyataan Plato – filsuf kenamaan Yunani. Plato sendiri menyatakan hal tersebut sudah berabad-abad yang lalu.

Ironisnya, tak banyak jenis musik yang beredar saat ini yang layak untuk diperdengarkan ke anak-anak. Yang lebih menyedihkan, anak-anak saat ini justru lebih banyak hafal lagu-lagu orang dewasa – akibat dari sering mendengarkan dan melihat lewat berbagai medium – baik program TV maupun gawai.

Inilah yang menjadi titik awal keresahan segelintir anak muda yang tergabung Sejuta Pelangi Management yang kemudian bertekad memproduksi sebuah album lagu-lagu anak bertajuk “Sejuta Pelangi Indonesia” dan meluncurkannya pada Sabtu lalu, 25 Agustus 2018 di Lamoda Plaza Indonesia, Jakarta.

Menurut Cakra Dewa, salah-satu penggagas album tersebut, “Lagu-lagu anak pernah berjaya di era 90-an. Sementara perkembangan teknologi dan internet saat ini  berpeluang menjadi ancaman pertumbuhan intelejensi anak-anak ke depan,'' melalui rilis kepada Republika.

Awalnya, tutur Cakra, album ini terinspirasi oleh Album Duta Cinta karya Titiek Puspa. Perbedaannya adalah Duta Cinta berisi lagu-lagu nasionalisme yang dinyanyikan oleh penyanyi berusi 13-16 tahun. “Pada album ‘Sejuta Pelangi Indonesia’ ada 5 penyanyi solois dan 2 grup vokal yang berusia antara 5-13 tahun dan lagu-lagunya memang untuk anak-anak,” ujar Cakra. Proses pemilihan mereka pun memakan waktu yang tidak sebentar.

Menurut penuturan Cakra, ia harus berkeliling dari ajang lomba ke lomba nyanyi anak, sanggar-sanggar solois anak yang kemudian ia lakukan proses pemilihan secara privat.

Sementara itu, Martha Silalahi dari Jingga PR, menyatakan bahwa album “Sejuta Pelangi Indonesia” harus terus dipublikasikan secara gencar dan berkesinambungan. “Tanpa publikasi yang berkesinambungan produk sebagus ‘Sejuta Pelangi Indonesia’ ini tidak akan pernah menjadi top of mind anak-anak dan orangtua. Sementara ‘serangan’ berbagai jenis game dari luar dan dalam negeri terus mengalir tanpa henti,” katanya.

 

Karena itu ia bersama Cakra Dewa dan Doni Teguh (BigDonte) menyelenggarakan peluncuran album dengan berbagai kegiatan lain yang bertema anak-anak juga yang di antaranya lomba mewarnai gambar, Slime Show, Kids Vlog Education serta sesi donasi untuk anak-anak penderita kanker.

“Acara peluncuran album lagu anak-anak harus disertai juga dengan kegiatan-kegiatan yang akrab dengan mereka sehingga anak-anak pun merasa sedang berada di dunia mereka,” ujar Doni Teguh.

Para penyanyi solois anak di album ini terdiri dari Sabilla, Gea, Jihan, Bilqis, Syakira, serta dua grup, yakni Superkids dan D'Quinny. Cakra berharap melalui album Sejuta Pelangi Indonesia akan lahir penyanyi anak-anak yang akan langgeng seperti pada era Joshua, Trio Kwek-kwek, dll. “Sudah saatnya anak-anak Indonesia merekbut kembali dunianya lewat lagu-lagu anak yang baik,” tegasnya.

sumber : rilis
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement