REPUBLIKA.CO.ID, SAN LUIS OBISPO -- Salah satu profesor gizi dari California Polythecnic State University Kari D. Pilolla mengklaim ada satu cara untuk mencegah dan mengurangi lemak perut. Diet ‘jantung sehat’ yang kaya serat dan rendah lemak jenuh bisa menjadi cara yang efektif untuk menguranginya.
Kelebihan lemak di sekitar perut, yang dikenal sebagai lemak visceral, sering dianggap sebagai pembunuh diam-diam dan dikaitkan dengan sejumlah risiko kesehatan. Hal ini dapat berkontribusi pada epidemik obesitas yang sedang berlangsung.
"Tidak ada diet ajaib, makanan, nutrisi, atau komponen bioaktif yang khusus menargetkan lemak abdominal atau lemak perut," ujar Piolla. Namun, diet yang heart healthy atau baik bagi jantung yang kaya serat dan rendah lemak bisa jadi cara efektif mengurangi lemak perut.
Baca juga: Bahaya yang Mengintai dari Diet Karnivora
Kelebihan lemak di sekitar perut atau dikenal dengan lemak visceral sering dipandang sebagai pembunuh diam-diam. Lemak ini dikaitkan dengan banyak risiko penyakit dan berkontribusi terhadap epidemik obesitas yang kini marak. “Berat badan, lingkar pinggang yang lebih besar meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, dan sindrom metabolik,” ujar Pilolla, dilansir dari Independent, Ahad (26/8).
Banyak sekali metode satu trik yang disebut-sebut mengurangi lemak perut seperti minum teh hijau, makan makanan berprotein tinggi, hinggapuasa berselang. Tetapi, Pilolla menjelaskan, cara-cara itu memiliki kekurangan bukti ilmiah.
Sebaliknya, ia menyarankan banyak orang mengikuti diet yang mendukung kesehatan jantung. Misalnya, diet untuk menyetop hipertensi atau Dietary Approaches to Stop Hypertension(DASH). Diet tersebut biasanya terdiri dari makanan berupa biji-bijian, daging tanpa lemak, ikan, buah-buahan, sayuran, dan produk susu dalam jumlah sedikit. Selain itu, diet ini juga penting digabungkan dengan latihan teratur.
Namun, penelitian Pilolla tak hanya sampai di sini saja. “Kesehatan dan kebugaran harus terus mengikuti perkembangan terbaru dan kritis terhadap bukti penelitian yang diterbitkan oleh rekan sejawat,” katanya.