REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak banyak orang yang menyadari bahwa penggunaan lensa kontak ternyata bisa merusak lingkungan. Pernahkah anda menebak apa yang terjadi dengan lensa kontak yang dibuang karena sudah tidak digunakan?
Pengguna bisa saja membuang lensa kontak ke toilet, wastafel, atau tempat sampah. Namun, sampah-sampah lensa kontak yang tidak dikelola dengan benar dapat berdampak buruk pada lingkungan.
The American Chemical Society telah melakukan riset pada 400 pengguna lensa kontak yang dipilih secara acak lewat jalur daring. Hasilnya, sebanyak 20 persen dari responden tersebut lebih suka membuang sampahnya lewat flush toilet atau wastafel.
Kabar buruknya, lensa-lensa bekas pakai itu tidak terurai dengan mudah kendati tergolong sebagai material medis. Dari penelitian terungkap sampah lensa kontak dapat mencemari perairan dan memperburuk isu polusi mikroplastik.
Dikutip dari Indian Express, sebuah studi yang dilakukan pada 2015 memperkirakan ada sekitar 23,6 ribu metrik ton sampah mikroplastik ditemukan di laut. Walaupun ada filter yang mencegah air tercemar agar tak bersinggungan dengan tanaman, mikroplastik dari lensa kontak tetap lolos dari filter itu.
Parahnya lagi, lensa kontak tidak mempan terdegradasi oleh bakteri-bakteri pengurai. Karena itu tak heran jika timbul kekhawatiran akan sampah lensa kontak lambat laun mengganggu kelangsungan hidup terumbu karang, ikan, dan hewan-hewan laut lainnya.
Biota laut dapat menyerap pecahan-pecahan sampah lensa kontak di sekitarnya dan kondisi ini tentu saja tidak baik bagi keberlanjutan ekosistem di alam. Demi menghindari kerusakan ekosistem laut, cara yang lebih dianjurkan untuk membuang lensa kontak adalah dengan menaruhnya di tempat sampah.