Kamis 23 Aug 2018 11:38 WIB

Perlukah Memberi Uang Saat Nilai Sekolah Anak Bagus?

Studi di Inggris mengungkapkan hasilnya.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Anak belajar keuangan/ilustrasi
Foto: sevodnya.com
Anak belajar keuangan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang tua memberikan hadiah berupa uang tunai kepada anak saat nilai sekolahnya bagus. Namun, benarkah pilihan tersebut sudah menjadi hal yang tepat? Atau justru akan membuat anak tumbuh menjadi materialistis?

Menurut studi yang dilakukan bersama oleh laman Voucher Codes dan pusat jajak pendapat Opinium, hampir 71 persen orang tua di Inggris memberikan penghargaan apabila anak berprestasi di sekolah. Sekitar 39 persen memberi insentif berupa uang tunai.

Rata-rata besaran uang yang diberikan kepada anak yang mendapatkan nilai A adalah sejumlah 25,5 poundsterling (Rp 477 ribuan). Disusul 21,3 poundsterling (Rp 399 ribuan) untuk nilai B dan 17,4 poundsterling (Rp 326 ribuan) untuk nilai C.

Bahkan, ada orang tua yang sangat loyal dan memberikan 1.000 poundsterling (Rp 18 jutaan) untuk nilai A. Responden perempuan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan dulu orang tuanya menghadiahkan mobil untuk dua nilai A dan satu nilai B.

Emma Pattison, Kepala Sekolah Croydon High School di London, Inggris, memahami bentuk penghargaan dari orang tua. Ayah ibu di rumah pasti bangga dan ingin memberikan sesuatu setelah mengetahui anaknya belajar dengan baik.

Akan tetapi, hadiah berupa uang tunai disebutnya bisa membuat motivasi meraih prestasi disalahartikan oleh anak. Memang benar anak semakin giat belajar karena hadiah yang menggiurkan, tetapi justru membuat nilai seolah sebuah komoditas.

Padahal, tujuan utama pendidikan adalah untuk pengembangan diri, membentuk sikap positif sebagai pembekalan menjalani hidup di masa depan. Untuk mencegah anak menjadi materialistis, Pattison mengajak orang tua menanamkan bentuk motivasi lain.

"Berusaha keras dan belajar pada akhirnya akan membuat generasi muda mencapai versi terbaik diri mereka. Daripada 'membayar' anak untuk nilai bagus, lebih baik mengajarkan bahwa nilai bagus itu akan menuai hasilnya sendiri dalam jangka panjang," kata dia, dikutip dari laman Metro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement