Ahad 19 Aug 2018 11:04 WIB

Restoran Ini Tuai Kontroversi karena Larang Anak-Anak Masuk

Anak-anak dinilai kerap menimbulkan kegaduhan dan kerusakan properti restoran.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Nur Aini
Anak makan (Ilustrasi)
Foto: Sheknows
Anak makan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BINZ -- Restoran adalah tempat yang umumnya tidak membatasi usia pengunjungnya untuk masuk. Namun sebuah restoran di Jerman membuat aturan kontroversial karena melarang anak-anak untuk masuk. Alasannya, pemilik restoran tak ingin tamu-tamunya yang sedang makan terganggu karena tingkah laku anak-anak.

Restoran Oma's Kuche, yang berarti dapur nenek, memang tidak sepanjang waktu melarang anak-anak masuk. Restoran tersebut hanya melarang anak-anak berusia kurang dari 14 tahun datang setelah pukul lima sore. Sang pemilik restoran yang bernama Rudolf Markl mengaku terpaksa menerapkan aturan itu. Hal itu karena, kehadiran anak-anak di restorannya kerap menimbulkan kegaduhan dan kerusakan properti restoran.

Menurutnya, sebagian orang tua tak mampu mengontrol perilaku anak-anak yang diajak ke restoran. Suatu hari ada anak-anak yang merusak dekorasi restoran dengan mematahkan penyangga foto yang antik.

Selain itu, anak-anak juga dinilai Markl tak bisa makan dengan rapi. Mereka tak jarang menumpahkan minuman ke taplak dan ada juga yang merobek taplak. "Kami sudah memikirkan peraturan ini sejak lama," kata Markl kepada DPA News Agency yang dikutip Independent.

"Kami sudah mencapai titik di mana anda mengucapkan: Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja," ujarnya. Markl mengatakan peraturan di restorannya itu adalah peringatan agar anak-anak bisa berlaku lebih teratur serta kepada orang tua yang hanya membiarkan tingkah laku anak-anaknya mengganggu orang lain.

Markl berharap aturan pelarangan masuknya anak-anak di sore hari bisa menciptakan 'oasis kedamaian' di restorannya yang terletak di Binz, Pulau Rugen itu. Dia mengklaim pengunjung mengapresiasi keputusan tegas Markl. Akan tetapi, suara-suara yang mengkritisi juga tetap ada. Di beberapa media massa Jerman, Markl dilabeli sebagai inisiator gerakan yang tidak berperasaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement