Ahad 19 Aug 2018 06:44 WIB

Punya Potensi Besar, Ini yang Perlu Diperbaiki di CJF 2018

Penataan karnaval budaya harus bisa ditata dengan lebih baik

Komunitas seni dan budaya memeriahkan Cianjur Jago Festival 2018
Foto: ist
Komunitas seni dan budaya memeriahkan Cianjur Jago Festival 2018

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Cianjur Jago Festival (CJF) 2018 menjadi agenda yang digelar Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam menyemarakkan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 sekaligus HUT Cianjur ke-341. Kegiatan yang digelar pada Sabtu (18/8) diisi dengan helaran budaya dan karnaval yang dipadati puluhan ribu masyarakat Cianjur.

Kepala Bidang Pemasaran I Regional II (Jawa) Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Wawan Gunawan mengatakan, antusiasme tinggi masyarakat jadi modal yang kuat untuk membuat acara ini semakin baik dan besar di masa mendatang, karena ini adalah sumber akar kekuatan event.

"Event-nya tidak kalah dari event-event besar daerah lain. Dukungan penuh promosi dari Kemenpar menjadikan event ini lebih besar dan semarak," ujar Wawan.

Hanya saja ia menjelaskan, kedepannya perlu dilakukan penyempurnaan agar penyelenggaraan serupa bisa menjadi lebih baik dan menarik. Salah satunya tema yang berbeda di tiap tahunnya, dengan mengangkat kearifan lokal Cianjur seperti Kuda Kosong, Cianjuran, Mamaos dan masih banyak lagi. Tema tersebut dieksplor dengan tangan-tangan kreatif yang dapat memberikan kejutan pada pengunjung.

"Kearifan lokal ini menjadi tema yang dapat memperkuat Cianjur Jago Festival menjadi branding yang kuat," ujar Wawan.

Menurut Wawan, sebagai acara yang dibuat untuk menarik wisatawan, perlu dilakukan kurasi secara profesional dengan menggunakan standar nasional atau bahkan global. Untuk karnaval budaya misalnya, penataan acara, barisan, konten acara, penata artistik, penata musik, penata tari, dan penata rias dan busana harus seimbang antara satu dengan yang lainnya.

"Seperti di acara kemarin, barisan Kereta Kencana dan delman perlu ditata ulang. Ornamen dan artistiknya serta logo-logo Pesona Indonesia perlu dipasang untuk mempromosikan event ini sebagai atraksi pariwisata Cianjur. Juga perlu disiapkan sarung khusus untuk tempat kotoran kuda sehingga tidak mengganggu jalannya acara dan pengunjung, pariwisata iyu sentuhannya harus bersih, aman dan nyaman" jelas Wawan.

Wawan juga melihat perlu adanya pemandu alur penampil saat kontingen pawai budaya melewati panggung VIP, bisa memanfaatkan tokoh Lengser dalam upacara adat Sunda untuk menjadi pengatur alur sekaligus ajang atraksi. Para peserta juga harus mendapat kesempatan untuk mengekspresikan sesuai karakter dan khas yang mereka bawa sehingga ruh dari atribut atau kostum yang dipakai lebih terasa karakternya.

Jadi berbagai komponen itulah yang perlu dikemas melalui pendekatan pariwisata agar suguhan budaya yang dihadirkan lebih terasa mempesona nilai budaya, nilai media dan nilai komersialnya.

Panggung kehormatan juga harus lebih ditata dengan konsep panggung tribun. Banyak ruang-ruang yang belum termanfaatkan dengan tepat.

Ia juga menyoroti barikade jalan atau batas penonton yang harus lebih tertata. Sehingga penonton dan pengunjung bisa merasa lebih nyaman.  "Perlunya juga penyedian toilet bersih yang tersebar disekitar lokasi acara," ujar Wawan.

Tidak ketinggalan yang menjadi hal penting, pemilihan pemandu acara (MC) yang memahami konten acara serta tujuan moment yang sedang berlangsung. "MC juga harus peka juga terhadap situasi dan suasana saat tim kontingen beraksi di depan panggung tamu kehormatan," ujarnya.

Secara umum Wawan melihat Cianjur Jago Festival memiliki potensi yang besar untuk menjadi agenda wisata yang dapat menarik wisatawan. Sehingga ke depannya bisa melibatkan peserta festival dari Kabupaten/Kota se-Jawa Barat atau di luar Jawa Barat, bahkan komunitas karnaval luar negeri untuk menjadikan CJF berskala internasional dan internasional.

"Promosi harus lebih digencarkan di berbagai media ruang," ujar Wawan.

Menurut Wawan, Kementerian Pariwisata tidak hanya sekadar mendukung satu acara, tapi juga memiliki fungsi penting yaitu asistensi agar penyelenggaraan acara menjadi lebih baik ke depannya.

Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar sebelumnya mengatakan, segala potensi yang ada di Kabupaten Cianjur, baik itu potensi pariwisata maupun potensi atraksi seni dan budaya bisa menjadi daya tarik tersendiri dalam mempromosikan Kabupaten Cianjur sebagai salah satu daerah pariwisata di Jawa Barat.

Irvan mengatakan, dengan menampilkan helaran budaya tradisi Cianjur, karnaval mobil hias dan representasi tujuh pilar budaya diharapkan bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke Cianjur.

"Sehingga dapat memberikan kontribusi positif dalam kegiatan ekonomi masyarakat di Cianjur," ujar Irvan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement