REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolagen adalah protein paling melimpah pada hewan. Kandungan ini ditemukan dalam jaringan berserat seperti tendon, ligament, tulang rawan, dan kulit.
Menurut Indian Express, Sabtu (18/8), tubuh kita memproduksi kolagen secara teratur tetapi melambat seiring bertambahnya usia. Kebiasaan gaya hidup lain seperti merokok, terpapar cahaya ultraviolet dan diet tak sehat dapat memperlambat produksi kolagen dalam tubuh.
Beberapa kondisi kesehatan juga dapat menguras penyimpanan kolagen. Tingkat kolagen yang lebih rendah bisa mengakibatkan keriput, kulit kendur, sakit pada sendi, kulit kering, dan penyembuhan yang buruk.
Kolagen hidrolisat adalah hidrolisis protein yang juga disebut gelatin. Beberapa percobaan hewan dan klinis antara 2010-2017 telah menunjukkan efek yang menguntungkan termasuk antioksidan, anti penuaan, anti osteoporosis dan anti osteoarthritis, anti inflamasi, anti tumor, penyembuhan anti hipertensi, anti aterosklerotik, anti obesitas, dan efek hipoglemik.
Kolagen hidrolisat juga telah ditemukan memiliki peran penting dalam nutrisi olahraga. Uji klinis pertama yang dipublikasikan pada 2008 dalam jurnal ‘Penelitian dan Pendapat Medis Terkini’ menunjukkan adanya peningkatan bagi atlet yang menderita nyeri sendi yang diobati dengan kolagen hidrosilat.
Kolagen hidrosilat ini dalam bentuk suplemen. Studi lebih lanjut tetap diperlukan meski tampaknya menguntungkan.
Aspek lain, kolagen bermanfaat dalam memperbaiki masalah kesehatan pencernaan dan usus. Kolagen berada di jaringan ikat usus dan dapat membangun mendukung dan memperkuat lapisan pelindung saluran pencernaan.
Hal itu penting karena perubahan fungsi usus dapat memungkin racun dan partikel makanan yang tidak tercerna masuk ke aliran darah dan mengakibatkan peradangan, gangguan kekebalan, penyakit psikologis dan neurologis. Kolagen sebagian besar diambil dari kulit, tulang, dan sisik ikan sebagai gelatin. Beberapa makanan yang mengandung kolagen di antaranya almond, biji, buah, kiwi, alpukat, wortel, tomat, sayuran berdaun hijau gelap, dan bawang putih.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
