REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhir-akhir mayonnaise menjadi populer di kalangan masyarakat. Bahkan hampir setiap makanan selalu menggunakan mayonnaise sebagai pelengkap.
Tetapi pertanyaannya adalah apakah mayonnaise itu baik untuk kesehatan? Pakar medis mengklaim bahwa mayonnaise tidak sehat karena menambah kalori dan lemak serta juga bisa menjadi sarang bagi bakteri untuk berkembang biak.
Seperti yang dilansir dari laman Boldsky, mayonnaise terbuat dari saus kental tebal yang terdiri dari minyak, dikombinasikan dengan kuning telur, sedikit jus lemon atau cuka, garam dan moster. Satu cangkir mayones memiliki sekitar 1440 kalori, 24 g lemak jenuh, dan 160 g lemak. 100 g mayonnaise mengandung vitamin dan mineral seperti 20 g kalium, 635 mg natrium, 1 g protein, 42 mg kolesterol, 1 persen masing-masing vitamin A, vitamin B12, vitamin D dan zat besi.
Mayones tidak baik bagi orang yang sedang diet karena kandungan lemaknya. Tapi faktanya adalah mayones dibuat dengan minyak cair dan itu tidak seluruhnya terbuat dari lemak jenuh.
Sebab minyak zaitun termasuk bahan untuk membuat mayonnaise. Yang paling penting adalah bahwa minyak penting saat membuat mayonnaise karena membentuk dasar emulsi. Mayones membantu dalam menyerap nutrisi lebih baik karena mengandung vitamin seperti A, D, E dan K yang semuanya larut dalam lemak.
Meskipun begitu mengkonsumsi mayonnaise dalam jumlah besar juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan dengan demikian mengarah ke penyakit arteri koroner. Juga kehadiran terlalu banyak natrium dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, menurut University of Maryland Medical Center.
Telur terkadang bisa terkontaminasi bakteri Salmonella yang menjadi alasan mengapa produsen mayonnaise menggunakan telur pasteurisasi beku untuk memproduksi mayonnaise. Salmonella adalah infeksi bakteri yang menyebabkan diare, demam dan sakit perut.