Kamis 16 Aug 2018 08:55 WIB

Mitos dan Fakta Perawatan Dasar untuk Kulit Bersih dan Sehat

Beberapa perawatan justru memberikan dampak tidak baik untuk kulit.

Rep: Retno Wukandhari/ Red: Nur Aini
Kesehatan kulit (Ilustrasi)
Foto: Prevention
Kesehatan kulit (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Berbagai hal rela dilakukan baik oleh perempuan maupun laki-laki untuk bisa mendapatkan kulit bersih dan sehat. Hal itu mulai dari perawatan kulit mendasar hingga melakukan sejumlah rangkaian perawatan berlapis.

Namun, ada banyak mitos seputar perawatan kulit yang tanpa disadari sering mereka lakukan. Jika terus dilakukan justru akan memberikan dampak yang tidak baik untuk kulit. Berikut ini beberapa mitos yang harus diketahui mereka yang rajin merawat kulit.

1. Semakin tinggi kandungan SPF dalam tabir surya, maka semakin baik dalam proteksi kulit.

Faktanya, kandungan SPF perlu disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan. Contoh, penggunaan tabir surya bagi orang yang sering beraktivitas luar ruang seperti berjemur di bawah matahari dan berenang tentunya berbeda dengan aktivitas dalam ruang.

2. Semakin sering menggunakan exfoliating agent, semakin baik bagi kulit. Faktanya over-exfoliate justru akan menimbulkan iritasi karena barrier (lapisan pelindung) kulit menghilang. Exfoliate pada dasarnya tidak begitu diperlukan sebab kulit dapat mengelupas secara alami dalam siklus normal 28 hari.

3. Bersih itu adalah jika kulit terasa kesat setelah membersihkan wajah.

Faktanya, hal itu justru menandakan pembersih wajah yang digunakan kurang tepat karena telah mengikis kelembaban alami kulit. Setelah mencuci wajah, harusnya kulit terasa lembab dan tidak kering.

4. Kulit berminyak tidak butuh moisturizer atau pelembab. Faktanya, pelembab alami kulit atau NMF (Natural Moisturizing Factor) pada manusia sudah berangsur-angsur berkurang sejak usia 20 tahunan. Oleh karena itu kulit berminyak pun memerlukan pelembab untuk menjaga kelembaban.

5. Kulit orang Indonesia lebih kuat terhadap paparan sinar matahari. Anggapan ini faktanya memang bukan sekadar mitos. Melanin pada kulit orang Asia termasuk Indonesia lebih banyak sehingga meningkatkan pertahanan kulit terhadap sinar matahari. SPF menggambarkan perlindungan terhadap UVB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement