REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Zendaya Maree Stoermer Coleman atau Zendaya membuka tentang perjalanannya di industri hiburan. Sebagai aktris kulit berwarna, langkah pertamanya untuk menerobos industri seni peran Hollywood cukup menantang.
Artis berusia 21 tahun ini pertama kali memasuki layar televisi pada tahun 2010 sebagai Rocky Blue di acara Disney Channel, Shake It Up. Meski sulit untuk bergerak karena berbeda, dia merasa itu tidak hanya terjadi pada dirinya saja.
"Yang penting bagi saya adalah mengetahui bahwa kami bukan satu-satunya gadis kulit hitam di industri. Kami seperti dilukis sebagai wajah, dan itu bukan kebenaran," kata Zendaya dikutip dari E!News, Rabu (15/8).
Kulit berwarna tidak bisa menghentikan Zendaya untuk berkarier di industri hiburan Hollywood. Dia bahkan menantang untuk peran-peran yang dikhususkan untuk kulit putih. "Saya selalu mengatakan kepada manajer teater saya, 'Kapan saja dikatakan bahwa mereka mencari gadis kulit putih, kirim saya. Biarkan saya masuk ke kamar. Mungkin mereka akan berubah pikiran," kata Zendaya.
Setelah lama bergelut menjadi bintang Disney, Zendaya pun merasa stagnan. Dia terdorong untuk menunjukkan kemampuannya lebih dari biasanya, kenyamanan tidak selalu menjadi tempat terbaik untuk hidupnya.
Sikap itu yang membuatnya bisa dikenal hingga saat ini. Dia menunjukkan kualitas, sehingga peran-peran yang diincarnya pun dapat didapatkan meski bertarung dengan wanita-wanita berkulit putih.
Mentalitas yang tidak kenal takut itu menciptakan peluang yang mengubah karier untuknya. Dia mendapatkan peran utama pertama kali di layar lebar dalam Spider-Man Homecoming. "Ini benar-benar sebuah proses, terutama karena saya berasal dari dunia Disney yang sangat berbeda," ujar pemeran The Greatest Showman.
Baru-baru ini, dia diumumkan akan bermitra dengan Reese Witherspoon pada proyek baru berjudul, A White Lie. Zendaya diatur untuk membintangi film yang berkisah tentang kisah nyata seorang wanita Afrika-Amerika berkulit terang bernama Anita Hemmings, yang meyakinkan dewan penerimaan perguruan tinggi untuk bersekolah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika