Rabu 15 Aug 2018 06:16 WIB

Pentingnya Medical Check Up Calon Presiden dan Wakilnya

Medical check up merupakan upaya antisipasi dini terhadap kesehatan diri.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Calon presiden petahana Joko Widodo bersama calon wakil presiden KH. Ma'ruf Amin sebelum melakukan sesi pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Ahad (12/8).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Calon presiden petahana Joko Widodo bersama calon wakil presiden KH. Ma'ruf Amin sebelum melakukan sesi pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Ahad (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah hiruk pikuk kandidat presiden dan wakil presiden Indonesia, terselip kabar seputar tes kesehatan para calon. Publik kadang masih tak tahu, sebenarnya seberapa penting pemeriksaan kesehatan tersebut?

Dr Ari Fahrial Syam selaku Praktisi Klinisi dan Akademisi dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM mengatakan kegiatan medical check up (MCU) atau pemeriksaan kesehatan para calon menjadi viral dan pemberitaan  itu mudah-mudahan bisa menginspirasi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. "Medical Check up atau pemeriksaan kesehatan adalah suatu upaya kita untuk mendeteksi adanya kelainan yang terjadi pada tubuh kita, walaupun belum timbul gejala," ujarnya, Selasa (14/8).

Pemeriksaan kesehatan rutin sebenarnya sudah termasuk satu dari Gerakan Masyarakat Sehat (Germas). Karena memang  ada beberapa keadaan sakit yang  hanya diketahui kalau melakukan MCU.

Penyakit  yang bisa dideteksi dengan pemeriksaan rutin kesehatan antara lain penyakit kencing manis (DM), kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi, kadar asam urat yang tinggi, hipertensi dan gangguan jantung.  Selain itu pemeriksaan skrining awal adanya kemungkinan kanker dapat dideteksi dengan pemerisaan laboratorium, foto dada serta USG abdomen.

Lainnya, kadang kala untuk lebih detail pemeriksaan lengkap meliputi pemeriksaan mata, telingga hidung tenggorokan, gigi, neurologi, kesehatan jiwa, pemeriksaan rutin bedah termasuk urologi dan orthopedi dapat dilakukan. Bagi mereka yang berumur diatas 40 tahun dan tidak pernah MCU apalagi dengan berbagai faktor risiko seperti umur diatas 40 tahun, obesitas, merokok, hipertensi, hiperkolesterol, hipertrigliserida, diabetes mellitus (DM), riwayat keluarga dengan sakit jantung, kurang olah raga rutin dan stres dianjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan.

Saat ini jika mengalami obesitas, indeks masa tubuh lebih dari 30 kg/M2, maka sebenarnya berisiko dengan berbagai penyakit. Apalagi kalau ternyata juga mempunyai kadar kolesterol tinggi. Saat itu besar kemungkinan hipertensi terjadi. Ditambah bila memiliki kebiasaan merokok dan minum alkohol.

MCU dikatakannya membantu pula mendeteksi sebuah kondisi di tubuh. Sebenarnya seseorang bisa mendeteksi kalau ada sesuatu yang tidak beres pada organ tubuhnya. Sesak napas, lelah yang tidak seperti biasanya, nyeri di dada terutama dada kiri, nyeri di daerah ulu hati setelah atau saat melakukan aktivitas olah raga tertentu, nyeri pada lutut atau leher saat bergerak juga  merupakan gejala yang harus diamati dan tentu dievaluasi lebih lanjut.

Pemeriksaan treadmill, merupakan salah satu skrining yang bisa mengidentifikasi adanya permasalahan pada jantung. Pada waktu pemeriksaan treadmill, akan dilakukan aktivitas jalan dan secara bertahap berlari. Aktivitas jantung lalu akan direkam dengan EKG dan tentu dipantau tekanan darah serta nadi dan keluhan lain yang muncul selama kegiatan treadmill tersebut.

Treadmill test (TMT) merupakan salah pemeriksaan penting yang harus dijalankan bagi mereka yang berumur di atas 40 tahun. Sehingga adanya kelainan jantung dapat diidentifikasi lebih awal.

Apalagi bagi mereka yang mempunyai faktor risiko seperti, laki-laki, umur di atas 40 tahun, obesitas, merokok, hipertensi, hiperkolesterol, hipertrigliserida, DM, riwayat keluarga dengan sakit jantung, kurang olah raga dan stres.

Pemeriksaan laboratorium dasar seperti darah perifer lengkap, kadar gula darah, kadar lipid darah antara lain kadar kolesterol tinggi, LDL, HDL dan trigliserida. Hanya dengan pemeriksaan laboratorium kita mengetahui kadar gula darah tinggi atau kadar kolesterol tinggi.

Selain itu apabila sudah diketahui mempunyai masalah dengan tekanan darah, kadar kolesterol yang tinggi, kadar asam urat yang tinggi, mempunyai kadar gula darah yang tinggi, riwayat serangan jantung sebaiknya harus rutin untuk mengonsumsi obat dan rutin kontrol pemeriksaan fisik dan laboratorium secara teratur. "Tujuan agar kita terhindar dari komplikasi akibat gangguan kesehatan yang tidak diketahui dari awalnya," kata Dr Ari.

Ia menambahkan, tidak ada proses penyakit yang terjadi tiba-tiba tetapi manifestasi klinisnya bisa tiba-tiba. Masalah kesehatan hanya bisa diidentifikasi dengan pemeriksaan. Karena MCU rutin wajib dilakukan.

"Semakin dini penyakit diketahui semakin cepat diobati sehingga tidak berakhir pada komplikasi yang sebenarnya dari awal bisa dicegah."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement