Selasa 14 Aug 2018 10:29 WIB

Crazy Richs Asians Buka Peluang Film Asia Masuk Hollywood

Setelah Black Panther, Hollywood sampaikan pesan keberagaman lewat Crazy Rich Asians.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Crazy Rich Asians.
Foto: Warner Bros via AP
Crazy Rich Asians.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Crazy Rich Asians, film yang menceritakan kehidupan orang Asia-Amerika, akan segera tayang di Amerika pada 15 Agustus 2018. Kesuksesan film ini akan mengantarkan jenis film serupa untuk bisa diproduksi di Hollywood.

Sebenarnya, ini bukan film pertama Asia yang pernah diproduksi Hollywood. Pada 1993 tepatnya 25 tahun lalu, Hollywood memproduksi The Joy Luck Club. Sama-sama terinspirasi dari karya novel, kedua film ini akan dinikmati sebagai film Amerika yang bertemakan Asia.

"Kami berharap film ini akan menjadi momen kebangkitan dari sebuah era baru," kata Janet Yang, eksekutif produser The Joy Luck Club dikutip Malay Mail, Selasa (14/8).

Seperti standar umum Hollywood, film bergenre komedi romantis ini diharapkan bisa meraup keuntungan 18 juta dolar AS atau Rp 234 miliar pada debut pertamanya di Amerika Utara. Film ini merupakan salah satu usaha Hollywood menunjukkan keberagaman di industrinya, baik di depan maupun di balik layar.

Sebelumnya, Walt Disney menghadirkan Black Panther yang tercatat berhasil merajai box-office. Black Panther sepenuhnya mengambil tema dan pemain dari kalangan orang berkulit hitam.

Menurut Terra Potts selaku eksekutif Warner Bros, Crazy Rich Asians merupakan kesempatan bagi warga Asia-Amerika untuk melihat diri mereka di layar lebar dengan posisi yang setara dengan orang Amerika. Film ini tidak menggambarkan orang Asia dalam ketertindasan atau pun kemiskinan. "Ini sangat penting untuk kita merangkul komunitas Asia-Amerika," kata Potts.

Selama ini, orang Asia kurang mendapatkan posisi dan peran di Hollywood. Dalam sebuah survei yang dilakukan Univeritas Kalifornia Selatan, karakter Asia dalam sejumlah film terkenal hanya ditemukan kurang dari lima persen baik pemain, maupun dari jajaran kru film.

Salah satu penyebab kurangnya peranan karakter Asia di industri Hollywood karena belum ada catatan sejarah yang menunjukkan film Asia-Amerika berhasil menduduki box-office. Pencapaian ini tentunya sangat jauh dari Black Panther yang mampu menghasilkan keuntungan melebihi biaya produksi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement