REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang istri biasanya sangat memperhatikan interaksi awal antara suami dengan bayi mereka. Sering kali ibu bereaksi terhadap cara ayah mengasuh bayinya. Mungkin si ibu beranggapan ada yang salah dari cara yang digunakan ayah menangani si kecil.
Tahukah Anda? Penelitian terbaru menunjukkan terus mengkritik atau menyalahkan ayah saat menangani bayi dapat menghambat kualitas pengasuhan mereka. Jika Anda adalah pasangan hidup yang baru saja menjadi orang tua, saling mendukung adalah kunci untuk menjadi orang tua lebih baik.
Sekelompok peneliti dari Ohio State University, Amerika Serikat memberikan istilah 'maternal gatekeeping' untuk menggambarkan sikap dan reaksi ibu yang membatasi keterlibatan ayah menangani bayi dan membesarkan anak. Jika ayah merasa pasangannya terlalu kritis terhadap keterampilannya mengasuh anak, ayah lama kelamaan tidak mau lagi melakukan tugas yang sama terhadap bayinya.
"Perilaku ibu seperti ini bisa membentuk perilaku ayah berinteraksi dengan anak-anak mereka kelak. Ibu bahkan mungkin tak menyadari kritikan mereka terhadap ayah akan berakhir negatif dan memengaruhi mereka kelak menjadi orang tua ketika anak-anaknya sudah besar," kata penulis utama, Lauren Altenburger, dilansir dari Mid Day, Selasa (14/8).
Baca juga: Di Usia Berapa Anak Bisa Minum Teh?
Ayah yang merasa pasangan mereka tidak memberikan mereka kepercayaan diri dalam pengasuhan anak cenderung menarik diri dan menjadi kurang peka serta sensitif terhadap anak. Studi ini telah diterbitkan dalam Jurnal Child and Family Studies.
Penelitian ini melibatkan 182 pasangan. Seluruhnya dinilai dua kali, saat bayi mereka berusia tiga bulan dan sembilan bulan.
Semakin banyak ayah menerima kritikan ibu saat mengasuh anak, semakin jengkel mereka, dan semakin buruk kualitas pengasuhannya pada anak saat berusia sembilan bulan. Banyak ayah lebih rentan terhadap kritik dibanding ibu karena minimnya dukungan dari masyarakat untuk keterlibatan ayah mengasuh bayi yang masih kecil.
"Berikan ayah ruang menjadi orang tua. Ayah dan ibu perlu menjaga komunikasi tetap terbuka, dan ibu jangan terlalu cepat mengkritik ayah," ujar profesor di Ohio State University, Sarah Schoppe-Sullivan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
