Kamis 09 Aug 2018 23:52 WIB

Sukses Digelar, Ini Catatan Panitia Dieng Culture Festival

DCF 2018 dipadati 195 ribu orang

Deretan anak gimbal mengikuti ritual Jamasan sebelum dilakukan pemotongna rambut di acara Dieng Culture Festival (DCF) 2018
Foto: ist/Sendy
Deretan anak gimbal mengikuti ritual Jamasan sebelum dilakukan pemotongna rambut di acara Dieng Culture Festival (DCF) 2018

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dieng Culture Festival 2018 sukses digelar pada 3 hingga 5 Agustus 2018 kemarin. Selama tiga hari penyelenggaraan, DCF 2018 dipadati lebih dari 150 ribu pengunjung.

Jumlah tersebut terdata dari wisatawan yang membeli starterkit Dieng Culture Festival sebanyak 5.000 pengunjung. Starter kit itu berisi akses ke seluruh rangkaian acara Dieng Culture Festival. Mulai dari Jazz Atas Awan, pelepasan ribuan lampion, serta prosesi pemotongan rambut anak gimbal.

Budi Hermanto, selaku founder Jazz Atas Awan sekaligus relawan panitia DCF, mengatakan, jumlah 5.000 pengunjung tersebut merupakan total dari wisatawan pembeli paket starter kit DCF serta tamu undangan.

"Berdasarkan non starter kit mencapai 195 ribu orang, terhitung dari jumlah motor dan mobil yang parkir di Dieng dan sekitarnya. Total ada 6.000 kendaraan roda empat, dan 15 ribu sepeda motor," Budi Hermanto.

Dari jumlah tersebut, panitia memperkirakan, total transaksi selama penyelenggaraan mencapai Rp 30 miliar. Dengan asumsi 60 ribu orang belanja dengan rata-rata Rp 500.000.

"Total pengunjung diperkirakan mencapai puncaknya di haru Sabtu tanggal 5 Agustus sejumlah 200 ribu orang," kata Budi.

Sementara untuk wisatawan mancanegara, yang terdata datang dari sejumlah negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Belanda, Prancis, Amerika Serikat, Selandia Baru dan Australia.

"Data ini yang dikelola oleh kawan-kawan biro travel wisata yang beli paket DCF. Di luar yang membeli paket DCF tidak terdata," ujarnya.

Melihat antusiasme yang tinggi tersebut, panitia DCF akan melakukan perbaikan di penyelenggaraan tahun depan. Terutama penyempurnaan dalam tata artistik serta venue.

Sementara terkait toilet yang paling banyak dikeluhkan pengunjung, Budi mengatakan akan melakukan penyempurnaan di tahun depan. Sehingga wisatawan tidak lagi harus antre berjam-jam hanya untuk buang air kecil.

"Kami juga akan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten untuk penyediaan lahan parkir yang cukup," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement