REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Badan Ekonomi Kreatif menggelar "Kreatifood 2018" di Medan untuk mempromosikan kuliner unggulan. Ajang ini sekaligus menarik minat pengusaha rintisan atau startup Sumatra Utara untuk menjadi lebih baik dan besar.
"Tahun ini ada 10 kota yang dijadikan lokasi pagelaran Kreatifood 2018. Medan menjadi kota kedua setelah sebelumnya digelar di Surabaya," ujar pejabat Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Fahmy Akmal di Medan, Kamis (9/8).
Setelah Surabaya dan Medan 10-12 Agustus, Kreatifood akan digelar di Palembang, Jogyakarta, Jakarta, Bandung, Malang, Samarinda, Makassar, dan Denpasar.
Menurut Fahmy yang merupakan Kepala Subdirektorat Pasar Segmen Bisnis dan Pemerintahan Direktorat Pengembangan pasar dalam Negeri Deputi Pemasaran Bekraf, Kreatifood diharapkan semakin menumbuhkan banyak pengusaha kuliner berskala besar di Indonesia.
Di Kreatifood, perusahaan rintisan kuliner dapat lebih mengembangkan usahanya dengan mendapatkan akses ke kanal distribusi dan pemasaran. "Kreatifood 2018 diharapkan bisa sukses seperti di Surabaya yang berhasil mendapat mitra bisnis dengan memesan produk startup kuliner," ujarnya.
Dia menegaskan, pemerintah menaruh perhatian besar terhadap subsektor kuliner karena faktanya memberikan kontribusi besar dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Ekonomi Kreatif. Berdasarkan survei khusus ekonomi kreatif oleh Badan Pusat Statistik (BPS), subsektor itu pada 2016 menyumbang 41,4 persen.
Pada tahun yang sama, nilai ekspor kuliner mengalami peningkatan sebesar 6,92 persen menjadi 1,206 juta dolar AS dari yang sebelumnya 1,117 juta dolar AS. "Bekraf akan terus mengawal peningkatan subsektor kuliner agar dapat terus menjadi subsektor penyumbang PDB ekonomi kreatif dan dapat menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia," ujar Fahmy.
Ketua Perkumpulan FoodStartup Indonesia Yustinus Agung menyebutkan, pihaknya lebih memokuskan kualitas pengusaha kuliner dari jumlah atau kuantitas. Untuk itu, dilakukan kurasi terhadap pendaftar hingga tinggal tiga besar. "Tapi yang tidak masuk kelompok terbaik juga tetap dalam pembinaan dan nyatanya semakin banyak startup kuliner yang bertumbuh besar," katanya.
Dia menegaskan, kalau saja 10 persen dari sekitar 1,6 juta usaha mikro kuliner yang terdata di Indonesia itu berhasil semua, maka perekonomian Indonesia akan semakin tumbuh bagus.