Kamis 02 Aug 2018 18:26 WIB

'Bali akan Terus Memperbaiki Kekurangan'

Bali terus meningkatkan kualitas dari kelebihan pariwisata yang dimiliki.

Pariwisata di Bali (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supri
Pariwisata di Bali (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika menginginkan Pulau Dewata ke depannya dapat menjadi salah satu destinasi wisata yang berkualitas. Sehingga Bali pun mampu menarik wisatawan yang juga berkualitas.

"Bali akan terus memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kualitas dari kelebihan yang dimiliki. Untuk itu, banyak potensi kerja sama yang bisa dilakukan. Kami ingin Bali bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang berkualitas sehingga mampu menarik wisatawan berkualitas pula, bukan sekadar pariwisata massal seperti saat ini," kata Pastika saat menerima kunjungan rombongan CEO International Finance Corporation (IFC), di Denpasar, Kamis.

Menurut dia, yang menjadi target dan sasaran ke depannya adalah kualitas dari wisatawan bukan sekadar jumlah kunjungannya yang banyak.

Dalam pertemuan tersebut dibahas terkait potensi kerja sama yang bisa dilakukan antara kedua belah pihak. Gubernur Pastika yang didampingi Kepala OPD terkait di Lingkungan Pemprov Bali menyampaikan bahwa banyak hal yang bisa dikerjasamakan khususnya yang berkenaan dengan pembangunan berkelanjutan.

Pemprov Bali, lanjut dia, memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan Bali sebagai "Clean and Green Province", yang salah satunya dilakukan dengan penggunaan energi terbarukan dan pencanangan transportasi yang ramah lingkungan yang tidak menimbulkan polusi, baik polusi asap maupun polusi suara.

Di sisi lain, sebagai salah satu daerah tujuan pariwisata dunia, Bali dihadapkan dengan beberapa permasalahan seperti masalah sampah, ketersediaan listrik, transportasi, penyediaan air bersih serta  pembangunan infrastuktur untuk menunjang pariwisata itu sendiri.

Sementara itu, IFC's CEO Le Houérou menyampaikan apresiasinya atas kepemimpinan dari Gubernur Pastika yang mendorong Bali untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan Program Bali Clean and Green, seraya berharap hal tersebut dapat dilanjutkan oleh gubernur yang akan memimpin Bali ke depannya.

Le Houérou menambahkan bahwasannya IFC juga membuka peluang untuk menjalin kerja sama dengan sektor swasta khususnya dalam upaya penanganan permasalahan isu sampah, pengelolaan air serta energi terbarukan.

IFC bersama World Bank, lanjut dia, telah menyediakan anggaran untuk pengembangan destinasi wisata tidak hanya Bali namun destinasi wisata Bali dan sekitarnya. Hal ini sejalan dengan rencana pengembangan pariwisata nasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement