REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olahraga rutin setiap hari penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tidak melakukan aktivitas fisik selama dua pekan saja dapat meningkatkan risiko diabetes bagi orang yang memiliki berat badan berlebih atau kegemukan.
Tingkat gula darah meningkat pada orang yang berjalan kaki kurang dari 1.000 langkah per hari selama dua pekan. Kurang gerak juga menyebabkan tubuh mengembangkan resistensi insulin yang berakhir pada penyakit diabetes tipe 2, dilansir dari Daily Mail Online.
Ilmuwan juga menemukan bahwa melakukan aktivitas setelah periode kurang gerak selama dua pekan tidak akan bisa mengembalikan kesehatan tubuh dengan cepat. Efeknya akan bertahan dalam waktu lama.
Para ilmuwan khawatir orang dewasa yang harus menjalani perawatan di rumah sakit tentunya akan mengalami kurang gerak sehingga bisa berdampak pada peningkatan gula darah. Bahkan, aktif kembali setelah absen olahraga tidak bisa menurunkan level gula darah.
Para peneliti di Universitas McMaster di Ontario, Kanada, mempelajari beberapa dampak kurang melakukan aktivitas fisik bagi orang yang kegemukan, salah satunya diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 dapat berkembang lebih cepat bagi mereka yang kurang gerak.
Kondisi ini lebih mengkhawatirkan, khususnya untuk orang dewasa yang dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu. "Padahal, perawatan penyakit diabetes tipe 2 sangat mahal dan penanganannya cukup rumit," kata salah satu peneliti, Stuart Philips.
Diabetes adalah kondisi yang umum yang sering dialami orang dewasa, khususnya penderita kegemukan. Di Inggris, sebanyak empat juta orang menderita diabetes, sedangkan di AS mencapai 30 juta orang. Hampir 90 persen di antaranya terkena diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 2 dapat meningkatkan risiko sejumlah penyakit, seperti jantung, stroke, hingga kanker. Pada beberapa kasus diabetes tipe 2, bisa berujung pada kebutaan hingga tindakan amputasi jika ada infeksi pada kaki.