Selasa 31 Jul 2018 12:24 WIB

'Anak Jangan Dibiarkan Tumbuh Sendiri'

Orang tua diingatkan untuk selalu mendampingi anak-anak selama tumbuh kembang mereka.

Kurang lebih 50 persen tumbuh kembang anak ditentukan pada dua tahun pertama kehidupan. Karenanya pemantauan perlu dilakukan sejak awal.
Foto: pixabay
Kurang lebih 50 persen tumbuh kembang anak ditentukan pada dua tahun pertama kehidupan. Karenanya pemantauan perlu dilakukan sejak awal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua jangan sampai membiarkan anak tumbuh sendiri. Mereka harus selalu didampingi selama masa tumbuh kembang mereka.

"Anak jangan dibiarkan tumbuh sendiri, tapi kita harus selalu mendampingi mereka," kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek dalam sambutan tertulis yang dibacakan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Kirana Pritasari dalam acara Seminar Hari Anak Nasional di Kementerian Kesehatan Jakarta, Selasa (31/7).

Nila meminta para orang tua untuk menstimulasi kemampuan anak dengan hal-hal sederhana. "Segala hal yang kita lakukan yang bisa menstimulasi anak itu akan sangat berguna bagi pertumbuhan. Bercerita, menyapa, mengajak jalan-jalan, menonton televisi bersma adalah cara-cara stimulasi paling sederhana," kata dia.

Ia menekankan para orang tua agar memberi perhatian lebih kepada anak melalui kasih sayang. "Anak yang tidak atau kurang mendapat kasih sayang akan berpengaruh pada perilakunya. Anak akan menjadi pribadi yang pembenci dan kasar," kata Nila.

Dia berharap para orang tua tidak membiarkan anak menonton televisi atau bermain gawai sendirian karena bisa menyebabkan keterlambatan bicara, anak hanya diam tidak ada interaksi.

Nila juga kembali menyosialisasikan kepada masyarakat agar lebih peduli dan sadar untuk memantau tumbuh kembang anak setiap bulan dengan memantau berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala di posyandu atau fasilitas kesehatan lain. Pemantauan tersebut untuk orang tua bisa mengetahui lebih dini apabila anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga bisa lekas tertangani.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement