Kamis 26 Jul 2018 14:52 WIB

Catat, Biaya Liburan Diperkirakan Naik pada 2019

Pada 2020, Cina diprediksi menjadi pasar perjalanan udara terbesar di dunia.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Traveling
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Traveling

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perjalanan atau traveling diperkirakan akan menjadi lebih mahal pada 2019. Menurut Perkiraan Perjalanan Global edisi tahunan kelima yang diterbitkan oleh GBTA dan CWT, biaya penerbangan dan hotel diperkirakan akan meningkat.

Penerbangan jarak jauh akan menjadi tren perjalanan udara lainnya pada 2019. Tetapi, faktor-faktor, seperti kenaikan harga minyak dan kurangnya pilot, diperkirakan akan meningkatkan harga tiket pesawat tahun depan di hampir semua kawasan global.

Baca: Kiat Cegah Tongpes Usai Liburan Ala Travel Blogger

Dilansir dari Malay Mail, Kamis (26/7), di Eropa Barat, misalnya, biaya perjalanan udara meningkat 4,8 persen. Peningkatan terlihat jelas di Norwegia (11,5 persen), Jerman (7,3 persen), Prancis (6,9 persen), dan Spanyol (6,7 persen). Namun, Eropa Timur dan negara-negara Timur Tengah dan Afrika kemungkinan akan mengalami penurunan biaya masing-masing sebanyak 2,3 persen dan dua persen.

Di kawasan Asia Pasifik, harga penerbangan diperkirakan naik 3,2 persen dengan permintaan perjalanan ke Cina tetap tinggi. Pada 2020, Cina diprediksi menjadi pasar perjalanan udara terbesar di dunia.

Pada 2019, penerbangan negara diperkirakan naik 3,9 persen. Demikian pula, perjalanan udara kemungkinan akan lebih mahal di India, dengan harga diperkirakan naik 7,3 persen, sementara tarif di Selandia Baru dapat meningkat sebesar 7,5 persen.

Kenaikan harga cenderung lebih sederhana di seluruh Amerika Utara, yaitu naik sebesar 1,8 persen. Di Amerika Latin, Cile adalah satu-satunya negara yang diperkirakan mengalami kenaikan signifikan sebesar 7,5 persen, sementara harga di semua wilayah diperkirakan turun dua persen secara keseluruhan.

Baca: Cara Tetap Fit Selama Liburan

Ketika menginap di hotel, kenaikan harga didorong oleh meningkatnya peran teknologi dalam mempersonalisasi pengalaman tamu dan pertumbuhan perjalanan udara. Harga hotel di Prancis dan Jerman diperkirakan naik 6,8 persen, sedangkan Norwegia naik 11,8 persen.

Di seluruh kawasan Asia Pasifik, harga hotel diperkirakan naik 5,1 persen, kecuali Jepang yang menurun 3,2 persen. Harga hotel diperkirakan naik lima persen di Kanada dan 2,7 persen di Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement