Selasa 24 Jul 2018 16:54 WIB

Memanjakan Penghuni dengan Pedestrian Nyaman

Keberadaan kawasan pedestrian di pemukiman penduduk kini menjadi suatu yang mutlak.

Rep: Hiru Muhammad/ Red: Satya Festyiani
 Pejalan kaki melintasi jalur pedestrian yang sedang diperbaiki. (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pejalan kaki melintasi jalur pedestrian yang sedang diperbaiki. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kian padatnya kawasan hunian di perkotaan, telah mendorong kian terdesaknya ruang terbuka bagi publik. Selain kawasan terbuka hijau, ruang terbuka bagi pejalan kaki yang nyaman dan aman hanya berada di kawasan tertentu saja. 

Keberadaan kawasan pedestrian di pemukiman penduduk kini menjadi suatu yang mutlak. Sejumlah pengembang dalam beberapa tahun terakhir telah menampilkan ruang publik yang dilengkapi dengan fasilitas pedestrian pada produk terbaru mereka. Tentunya kawasan pedestrian itu akan dapat diwujudkan apabila rasio ruang terbuka hijau mencukupi. "Dengan ruang hijau hingga 60 persen, kami mencoba menciptakan jogging track dan bersepeda sejauh 2,5 kilometer," kata Nobuya Ichiki, Presiden Direktur PT. Sayana Integra Properti.

Area pedestrian akan dirancang menyerupai kawasan serupa di Jepang sehingga memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki. Penghuni akan merasakan kehidupan berkualitas dan sehat. Sarana ini tidak mudah didapat di tengah hunian di kota Jakarta yang sangat padat dan penuh polusi. 

Konsep tersebut dapat dijumpai pada Sakura Garden City. Hunian superblok yang berada di atas lahan seluas 10 hektar di Jakarta Timur yang terdiri dari 12 gedung kondominium, pusat perbelanjaan, ruko, hotel dan perkantoran yang berada di dalam satu kawasan.dengan total sekitar 5.000 tempat tinggal

Dalam keterangan tertulisnya, PT. Sayana Integra Properti merupakan pengembang properti hasil kolaborasi antara Daiwa House, pemerintah Jepang  dan Trivo Group asal Indonesia.  Pada Sabtu (21/7) mengadakan upacara peletakkan batu pertama (Ground Breaking) Gedung Cattleya yang merupakan gedung apartemen pertama di Sakura Garden City.

Selain fasilitas terbuka bagi publik, kawasan ini dikembangkan dengan konsep transit oriented development (TOD). Konsep ini telah berjalan di Jepang dan sejumlah negara lain. Kawasan superblok tersebut memiliki akses ke sarana transportasi umum seperti jaringan LRT di kawasan Ciracas, jakarta Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement