Senin 23 Jul 2018 08:30 WIB

NTB Perkuat Lombok Sebagai Destinasi Wisata Halal

BPPD NTB menggelar rapat koordinasi dengan industri pariwisata setempat.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga melintas di kawasan masjid Masjid Hubbul Wathan di Islamic Center kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (23/5).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Warga melintas di kawasan masjid Masjid Hubbul Wathan di Islamic Center kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor), Senin (23/7). Rakor ini dalam rangka memperkuat branding Lombok sebagai destinasi wisata halal dunia.

Sekretaris BPPD NTB, Nurhaidin Edo, rakor tersebut dikemas dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD), di mana pesertanya berasal dari industri pariwisata yang ada di NTB. "Rencananya rakor ini akan diikuti sekitar 70 peserta yang berasal dari perwakilan PHRI, ASITA, INNCA, HPI, dan PUTRI," ujar Edo di Mataram, NTB, Ahad (22/7) kemarin.

Edo menjelaskan, rakor BPPD ini akan menitikberatkan dalam sektor kekuatan pasar wisata halal di Lombok.

Menurutnya, Pulau Lombok atau juga disebut Pulau Seribu Masjid, telah mendapatkan predikat World Halal Travel Awards sebagai destinasi wisata paling halal sedunia pada tahun 2015 dan 2016, perlu lebih mendapat perhatian secara serius dari pelaku pariwisata yang ada di NTB, terutama soal branding.

"Kami ingin dalam rakor nanti akan dapat melahirkan satu product branding yang tepat untuk memasarkan pariwisata halal, khususnya di pasar Timur Tengah," lanjutnya.

Kesamaan visi, lanjutnya, merupakan hal yang penting sebelum NTB melakukan promosi dalam hal destinasi wisata halal.

Sejumlah tokoh pariwisata NTB akan menjadi nasasumber, mulai dari Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal, Ketua MUI NTB Saiful Muslim, Pakar Pariwisata dari Universitas Mataram (Unram) Saudi, serta Wakil Direktur Poltekpar Lombok Farid Said.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement