Jumat 20 Jul 2018 23:45 WIB

Asian Games 2018 Dongkrak Pariwisata Yogya

Kota gudeg itu menjadi sorotan dunia saat menyambut obor Asian Games.

Legenda bulu tangkis Indonesia Susi Susanti (kanan) dan mantan atlet tenis Yustedjo Tarik (kiri) mengambil api obor Asian Games 2018 yang telah disatukan saat Asian Games 2018 Torch Relay Concert di Kompleks Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (18/7). Penyatuan api obor dari India dan Mrapen tersebut menandai dimulainya perjalanan api obor Asian Games 2018 yang akan dibawa berlari mengelilingi 18 provinsi.
Foto: Ismar Patrizki/Antara
Legenda bulu tangkis Indonesia Susi Susanti (kanan) dan mantan atlet tenis Yustedjo Tarik (kiri) mengambil api obor Asian Games 2018 yang telah disatukan saat Asian Games 2018 Torch Relay Concert di Kompleks Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (18/7). Penyatuan api obor dari India dan Mrapen tersebut menandai dimulainya perjalanan api obor Asian Games 2018 yang akan dibawa berlari mengelilingi 18 provinsi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rangkaian kegiatan obor Asian Games 2018 di Yogyakarta pada 17-19 Juli 2018 akan mampu mendongkrak kunjungan wisata di daerah ini. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Aris Riyanta di Yogyakarta, Jumat (20/7).

"Rangkaian obor Asian Games kemarin bisa dikatakan promosi gratis bagi pariwisata DIY," kata Aris.

Menurut Aris, pemilihan Yogyakarta sebagai tempat pertama penyambutan api Asian Games dari India telah membuat kota gudeg itu menjadi sorotan dunia. Ia yakin masyarakat dari berbagai negara ingin mengetahui lebih jauh mengenai Yogyakarta.

"Setidaknya Yogyakarta akan dikenal sebagai kota yang aman, nyaman, dan memang pantas untuk dikunjungi," kata dia.

 Apalagi dalam perhelatan akbar berskala internasional itu, menurut Aris, juga ikut diinformasikan mengenai pembangunan bandara internasional di Kulon Progo serta banyaknya layanan penerbangan langsung di DIY.

Meski dampak positif kegiatan Obor Asian Games terhadap kunjungan wisata tidak bisa langsung terlihat dalam waktu dekat, Aris meyakini tahun ini akan ada tren peningkatan kunjungan wisata.

Selain jumlah kunjungan wisata yang meningkat, ia optimistis banyaknya destinasi wisata alternatif bermunculan di Yogyakarta yang mampu menambah lama tinggal wisatawan mancanegara yang saat ini rata-rata masih mencapai 2,02 hari.

Aris menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di DIY selama 2018 mencapai 450.000 orang dan wisatawan Nusantara mencapai 5 juta.  "Pada September 2018 mungkin baru terlihat pergerakan peningkatan kunjungan wisata yang didorong pesta olahraga Asian Games 2018," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement