Jumat 20 Jul 2018 09:33 WIB

Festival Batik Gunungkidul Jadi Pemanasan Jelang JIBB

Perkembangan kerajinan batik di Kabupaten Gunungkidul sangat pesat.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Pembatik
Pembatik

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Kabupaten Gunungkidul menggelar Festival Batik Gunungkidul. Gelaran yang diadakan di GOR Siyono itu sekaligus jadi pemanasan menjelang Jogja International Batik Biennale (JIBB).

Festival Batik Gunungkidul dibuka Bupati Gunungkidul, Badingah, didampingi Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DIY, Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu (GKBRA) Paku Alam X.

Dalam kesempatan itu, GKBRA Paku Alam X mengatakan, perkembangan kerajinan batik di Kabupaten Gunungkidul sangat pesat. Ia melihat, perkembangan di Kabupaten Gunungkidul melebihi Kota Yogyakarta.

"Perkembangan batik khususnya di Gunungkidul sudah sangat bagus, bahkan sebetulnya Kota Yogya kalah dengan Gunungkidul," kata Gusti Kanjeng.

Ia merasa, ada dua hal yang jadi keunggulan batik-batik produksi Kabupaten Gunungkidul. Selain banyak yang menggunakan pewarna alam, coraknya dinilai cukup menarik.

Sayangnya, lanjut Gusti Kanjeng, batik khas Kabupaten Gunungkidul 'Walang' justrutidak menonjolkan motif hewan belalang. Meski begitu, ia berpendapat, gelaran ini jadi persiapan digelarkan JIBB.

Bupati Gunungkidul, Badingah berharap, gelaran Festival Batik Gunungkidul dapat menjadi sarana promosi produk-produk batik. Terutama, yang dihasilkan para pengrajin batik di Kabupaten Gunungkidul.

"Semoga juga menjadi semangat berkreasi dan berinovasi bagi para pengrajin batik di Gunungkidul," ujar Badingah.

Berlangsung 17-19 Juli 2018, Festival Batik Gunungkidul diikuti tidak kurang 75 UKM pengrajin batik se-DIY. Rinciannya, 45 UKM dari Gunungkidul, dan siswanya dari Kabupaten Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Kota Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement