REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Memeriksa warna urine ternyata bukan hanya untuk melihat seberapa terhidrasinya anda. Tetapi disebut juga dapat untuk mengawasi tanda-tanda kanker.
Kampanye Clear on Cancer yang baru dari Public Health England mendesak untuk memeriksa tanda-tanda kanker kandung kemih dan ginjal melalui darah dan air seni yang terlihat berwarna merah atau cokelat gelap. Public Health England menemukan hanya 16 persen dari mereka yang berusia di atas 50 tahun yang memeriksa urinnya.
Kelompok usia ini paling berisiko terkena kanker kandung kemih dan ginjal. Sedangkan 47 persen lainnya tidak akan mencari nasehat medis jika mereka hanya melihat darah dalam urin mereka.
“Orang perlu terbiasa melihat pipis mereka. Dan jika ada darah, mereka tidak perlu ragu untuk pergi ke dokter,” ujar Profesor Julia Verne dari Public Health England, seperti yang dikutip dari Metro, Kamis (19/7).
Kebiasaan itu akan membantu mendiagnosis lebih banyak orang pada tahap awal ketika kanker masih bisa diobati. Hal ini meningkatkan peluang mereka untuk hidup lebih lama.
Selain itu, Dr Dawn Herper dari TV Doctor dan GP mendesak orang-orang waspada terhadap perubahan dalam tubuh mereka serta memeriksa urin mereka. Herper sering mendengar tentang orang-orang yang menunda pertolongan medis jika mereka memiliki gejala mengkhawatirkan, seperti darah dalam urin.
“Jika anda memperhatikan adanya darah di air seni anda , itu mungkin tidak serius, tetapi anda harus tetap memeriksakan diri ke dokter,” kata Herper.