REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Syariah Hotel Solo mendapatkan sertifikat jaminan mutu halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat, dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah. Setifikat Halal ini secara resmi diterbitkan oleh LPPOM MUI Jawa Tengah pada tanggal 26 Mei 2018, dan berlaku untuk dua tahun berikutnya hingga 26 Mei 2020.
Sertifikat Halal kali ini, menjadi sertifikat kedua yang telah berhasil diperpanjang oleh management Syariah Hotel Solo dari sebelumnya tanggal 3 Oktober 2015 dan berakhir pada tanggal 3 Oktober 2017.
Public Relations Manager Syariah Hotel Solo, Paramita Sari Indah W mengungkapkan, untuk mendapatkan sertifikat jaminan mutu halal kedua ini dinilainya tak mudah. Tetap dibutuhkan waktu dan proses cukup rumit untuk melengkapi seluruh data-data, hingga bisa diterbitkan sertifikat halal.
"Meskipun kesannya hanya perpanjangan, namun proses yang kami lalui tidak semudah dibayangkan. Proses untuk mendapatkannya, sama seperti pengajuan pertama kali untuk mendapatkan Sertifikat Halal ke LPPOM MUI Jawa Tengah," tutur Paramita pada Rabu (18/7).
Ia menjelaskan proses untuk mendapatkan sertifikat dilakukan dengan mengikuti semua prosedur yang disyaratkan oleh LPPOM MUI Jawa Tengah.
"Bagian yang cukup membingungkan adalah ketika kami mencari tempat pemotongan hewan yang sudah bersertifikat syariah. Setelah menggali banyak informasi, akhirnya kami dapat menemukannya meskipun berada di luar wilayah Solo," katanya.
Mita menjelaskan, sertifikat ini bisa menjadi pemacu manjemen Syariah Hotel Solo untuk senantiasa menampilkan pelayanan hospitality dan produk-produk yang disajikan kepada para tamu secara halal dan sesuai standar MUI. Dimana hal ini dapat menjadi nilai lebih hotel dalam memenangkan pasar di dalam ketatnya bisnis hospitality kini.
"Melalui usaha keras ini, kami ingin menjadi pionir dan percontohan hotel-hotel syariah maupun konvensional lainnya yang menginginkan product food and beverages-nya tersertifikasi halal," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
