Rabu 18 Jul 2018 18:47 WIB

Museum Bio Farma Masuk 10 Destinasi Wisata Bandung

Para pengunjung akan merasakan pengalaman digital health tourism dengan dukungan VR

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengunjung mengamati buku-buku dari masa ke masa pada Open House Museum Bio Farma, di Museum Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Rabu (18/7).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pengunjung mengamati buku-buku dari masa ke masa pada Open House Museum Bio Farma, di Museum Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Rabu (18/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelancong yang berniat mengeksplor sisi heritage Kota Bandung, saat ini memiliki destinasi baru yang wajib dikunjungi. Karena, saat ini Museum Heritage Bio Farma yang berlokasi di Jalan DR Djundjunan No 28 sudah masuk dalam 10 destinasi Kota Bandung yang wajib di kunjungi.

Menempati area seluas 9 hektar,  Museum Bio Farma akan re-opening pada Agustus 2018 untuk melengkapi konten health tourism yang sudah ada. Sejak lama,  perusahaan bioteknologi ini memproduksi vaksin dan antisera. Di era modern, Bio Farma bertransformasi ke arah life science dan produsen biosimilar atau inovasi pengobatan terapetik.

"Agustus kami siap menerima turis lebih banyak karena Museum Bio Farma sudah masuk pada daftar 10 destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Kota Bandung yang dibuat Disbudpar Kota Bandung," ujar Head of Corporate Communication Bio Farma N Nurlaela Arief yang akrab disapa Lala pada open house Museum Bio Farma, Rabu (18/7).

Menurut Lala, dengan datang ke museum Bio Farma, akan menjadi wisata sejarah yang menyenangkan. Karena bisa mengetahui historis vaksin di Indonesia termasuk bangunan heritage-nya.

photo
Pengunjung mengamati dokumentasi sejarah Bio Farma dari masa ke masa pada Open House Museum Bio Farma, di Museum Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Rabu (18/7).

Saat ini, kawasan heritage Bio Farma suasananya asri dan masih menjaga keaslian bangunan heritage yang didesain arsitek kenamaan Schoemaker. Pada Agustus mendatang, para pengunjung akan merasakan pengalaman digital health tourism dengan dukungan VR dan informasi vaksin kekinian.

Ke depan, museum pun akan lebih terbuka untuk wisatawan. Saat ini, pengunjung yang datang hanya pelajar untuk study jumlahnya setiap pekan hanya 120 orang.

Lala mengatakan, wisata medis ala Bio Farma akan dibuta dengan konsep fun, menggabungkan konsep wisata dengan edukasi vaksin hingga lifescience. Selain berjalan - jalan di area heritage, ke depan pengunjung juga akan mendapatkan vaksin Flubio yang diberikan dengan harga paket kompetitif. 

"Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap, kami akan perlihatkan virtual reality yang memperlihatkan proses produksi vaksin secara lengkap," katanya.

Saat ini, kata dia, kawasan lab pengembangan berstatus akses terbatas sehingga pengunjung hanya bisa menikmatinya melalui VR. Namun, para pengunjung tetap akan mendapatkan informasi bagaimana cara memproduksi vaksin.

photo
Pengunjung mendengarkan penjelasan sejarah Bio Farma dari masa ke masa pada Open House Museum Bio Farma, di Museum Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Rabu (18/7).

"Dalam merenovasi museum ini, kami bekerja sama dengan tim yang membuat museum Gedung Sate. Jadi nanti konsepnya ada benang merahnya karena kan sama-sama bangunan heritage," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement