REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Inggris mendapat sambutan yang beragam. Mulai dari balon Baby Trump yang bertujuan mengejeknya hingga aksi menolak kedatangan Trump.
Trump juga menimbulkan kontroversi karena dipandang tidak sopan. Ia kedapatan berjalan di depan Ratu Elizabeth, sesuatu yang melanggar etika di Inggris.
Pada hari pertama kunjungannya ke Inggris, Trump disuguhi jamuan makan malam yang mewah di Blenheim Palace, Oxfordshire. Makan malam digelar oleh PM Inggris Theresa May di satu-satunya istana di Inggris yang tidak dimiliki oleh keluarga kerajaan atau gereja.
Trump bergabung dengan 150 tamu di acara formal itu. Termasuk bersama para pemimpin bisnis dan menteri kabinet, sementara protes pada kunjungannya berlanjut di sekitar negara.
Penasaran dengan apa yang dimakan Trump dan tamu lain? Trump pasalnya dikenal menyukai hanya makanan Amerika.
Dilansir dari laman Independent, Sabtu (14/7), jawabannya tidak. Menu yang tersaji benar-benar Inggris, menawarkan kepada para tamu AS suatu rasa dari beberapa makanan paling tradisional di Inggris.
Trump makan hidangan pembuka salmon asap Skotlandia, diikuti oleh fillet daging sapi Hereford dengan kentang untuk hidangan utama. Lalu puding stroberi sederhana dengan krim es krim dan shortbread.
Trump memiliki leluhur asal Skotlandia. Ibunya lahir di Isle of Lewis, Skotlandia. Kemungkinan besar Trump akan menghargai menu hidangan pembuka dan shortbread.
Ketika datang menu utama, pertanyaan yang paling mendesak adalah bagaimana daging sapi dimasak? Secara tidak langsung, Presiden menyukai steaknya yang sudah matang, yang dianggap sebagai kesalahan utama di antara banyak koki top.
Kecintaannya pada makanan siap saji diketahui baik publik. Beberapa kali kedapatan Trump melahap menu dari McDonald's, tanpa memakan rotinya. Atau hanya melahap separuh rotinya.
Tampaknya Presiden tidak disajikan menu rendah karbohidrat di acara makan malam itu. Tapi, mungkin saja ia memutuskan untuk menikmati hidangan karbohidrat terbaik Inggris sajian Theresa May.
Ikuti Whatsapp Channel Republika