REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Publik seolah tidak kehabisan ide berekspresi menunjukkan sikap maupun kritik terhadap kepemimpinan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Berbagai hal bisa dilakukan publik, mulai dari demonstrasi, protes massal, maupun melakukan hal aneh atau unik.

Publik di London, Inggris, baru-baru ini punya cara tersendiri untuk berekspresi mengenai Trump. Mereka membuat "balon bayi" Trump setinggi enam meter. Keberadaan balon bayi itu pun tak jarang dijadikan latar belakang swafoto bagi warga yang melewati dan melihatnya.

"Jadi, jika Anda kebetulan berada di London minggu ini, Anda tidak akan mau ketinggalan berjemur di bawah bayang-bayang salah satu bayi besar Trump yang berwarna oranye," tulis laporan Channel News Asia, dilansir Rabu (11/7).

Balon bayi atau disebut Trump Baby itu dirancang sebagai pernyataan protes, Trump akan mengunjungi Inggris akhir pekan ini. Publik juga bisa mengakses akun Twitter, @TrumpBabyUK untuk mengetahui perkembangan balon bayi tersebut.

Di akun tersebut juga tertulis, "Saya adalah bayi oranye tiup setinggi enam meter dengan tangan mungil. Bantu saya terbang."

Balon bayi enam meter itu berwujud seperti Trump yang memakai popok dan membawa ponsel pintar. Dalam balon, ada keterangan akan terbang pada 13 Juli antara pukul 09.30 dan 11.30 di atas Parliament Square Garden, di sebelah Gedung Parlemen.

Trump stampaknya tidak akan menghabiskan banyak waktu di London. Apabila ororitas Lalu Lintas Udara Nasional London maupun kepolisian setempat tidak mengizinkan balon bayi tersebut terbang, maka bisa saja batal dengan alasan keamanan.  

Dikabarkan, sebuah protes massal yang disebut Stop Trump March juga akan diadakan. Demonstran, lengkap dengan pelampung, akan berbaris dari gedung BBC di Portland Place melalui Oxford Circus dan Regent Street menuju Trafalgar Square, di mana sebelumnya akan dilakukan rapat umum sebelum aksi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika