REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok peneliti di Norwegia menyimpulkan bahwa wanita dengan payudara padat berisiko tinggi terkena kanker payudara. Penelitian ini melibatkan lebih dari 100 ribu wanita dan lebih dari 300 ribu pemeriksaan skrining.
"Pemeriksaan pada wanita dengan payudara padat menunjukkan tingkat recall dan biopsi lebih tinggi, dan kemungkinan lebih tinggi terkena kanker payudara dibanding wanita dengan payudara tidak padat," kata penulis senior studi sekaligus Kepala BreastScreen Norway, Solveig Hofvind, dilansir dari Web MD, Jumat (6/7).
Jaringan payudara terkena kanker tampak putih pada mammogram. Penemuan ini telah dipublikasikan di Journal of Radiologyy pada 26 Juni kemarin. Kepala Skrining Payudara di Yale School of Medicine, Liane Philpotts mengatakan padat tidaknya payudara tidak dapat diidentifikasi pasien secara visual. Ini baru bisa diketahui dengan mammogram.
Ahli radiologi mengidentifikasi kepadatan payudara menggunakan teknik penilaian berstandar American College of Radiology (ACR). Penilaiannya mulai dari A hingga D. Wanita yang masuk kategori A atau B tidak memiliki payudara padat, berbeda dengan wanita yang masuk kategori C dan D.
Sekitar separuh wanita di Amerika yang melakukan skrining kanker payudara memiliki jaringan payudara padat. Seiring bertambahnya usia, payudara wanita semakin tidak padat.
Selain menggunakan teknik ACR, sebuah studi baru menggunakan perangkat lunak otomatis dikenal sebagai analisis volumetrik otomatis untuk mengklasifikasikan kepadatan payudara. Wanita Norwegia yang dilibatkan dalam penelitian ini berusia 50-69 tahun dan sebanyak 28 persen dari mereka memiliki payudara padat.
Tingkat kanker payudaranya adalah 6,7 kali per seribu kali tes untuk wanita dengan payudara padat, serta 5,5 kali per seribu kali tes untuk wanita dengan payudara tidak padat. Philpotts mengatakan studi ini semakin menunjukkan bukti bahwa wanita dengan payudara padat berisiko tinggi kanker.
Studi ini juga menunjukkan wanita dengan payudara padat memiliki risiko kanker interval. Ini adalah kanker yang masih dalam tahap tumor atau benjolan di payudara. Tumornya juga cenderung lebih besar saat terdeteksi menjadi kanker, rata-rata 17 milimeter (mm) ketimbang 15 mm pada wanita dengan payudara tidak padat.