Selasa 10 Jul 2018 15:09 WIB

Wah, Air Kemasan Juga Mengandung Mikroplastik

Botol air sekali pakai mengandung antara dua dan 44 mikroplastik per liter.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Air minum dalam botol.
Foto: Flickr
Air minum dalam botol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikan dan kerang merupakan sumber makanan yang mengandung mikroplastik. Namun penelitian lain menunjukkan bahwa jauh lebih banyak mikroplastik dalam makanan cenderung berasal dari sumber selain laut. Sumber lain yang tidak berasal dari laut mungkin jauh lebih mengkhawatirkan.

Christina Thiele, kandidat PhD dalam mikroplastik laut menjelaskan salah satunya adalah hewan darat yang juga memakan mikroplastik. Namun seperti dengan ikan, hewan darat umumnya tidak dikonsumsi bagian jeroannya di barat.

Ada data terbatas tentang bagian ini dari industri makanan, tapi studi tentang ayam yang dibesarkan di kebun di Meksiko menemukan rata-rata 10 mikroplastik dalam tiap ampela di satu ekor ayam.

Ilmuwan juga menemukan mikroplastik dalam madu dan bir. Kita mungkin menelan puluhan mikroplastik dari botol minuman tersebut.

Seperti dilansir dari laman Independent, Senin (9/7), mungkin sumber mikroplastik terbesar yang kita konsumsi adalah air kemasan. Ketika para peneliti memeriksa berbagai jenis gelas dan botol air plastik, mereka menemukan mikroplastik di sebagian besar dari mereka.

Botol air sekali pakai mengandung antara dua dan 44 mikroplastik per liter, sementara botol yang dapat dikembalikan (dirancang untuk pengumpulan di bawah skema deposit) mengandung antara 28 dan 241 mikroplastik per liter. Mikroplastik berasal dari kemasan, yang berarti kita dapat membuka diri terhadap lebih banyak lagi setiap kali kita mengisi botol plastik untuk mengurangi limbah.

Malcolm David Hudson, profesor dalam ilmu lingkungan di Universitas Southampton menambahkan ada juga bukti bahwa mikroplastik dalam makanan berasal dari debu dalam ruangan. Sebuah penelitian baru-baru ini memperkirakan bahwa kita bisa mendapatkan dosis tahunan hampir 70 ribu mikroplastik dari debu yang menempel pada makan malam kita dan itu hanya salah satu dari makanan sehari-hari kita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement