REPUBLIKA.CO.ID, LA PAZ — Negara Bolivia akan membangun museum bawah air di Danau Titicaca yang sakral. Museum ini akan terletak dekat dengan kota San Pedro de Tiquina, sekitar 100 km dari ibukota La Paz.
Menteri Kebudayaan Bolivia mengambil langkah ini setelah ribuan artefak yang tak ternilai ditemukan di dasar jurang.
“Ini akan menjadi kompleks wisata dan pusat penelitian arkeologi, geologi, dan biologi satu-satunya di dunia,” kata Menteri Budaya Wilma Alanoca, seperti yang dikutip dari Malay Mail, Kamis (5/7).
Museum akan menelan biaya sebesar 10 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk pembangunan. Proyek museum ini juga akan bermitra dengan lembaga pembangunan Belgia Enabel. Alanoca mengatakan Belgia dan UNESCO akan menyumbang 2 juta dolar AS untuk proyek tersebut.
Titicaca memegang tempat penting di hati penduduk setempat. Legenda mengatakan putra Dewa Matahari Manco Capac dan istrinya Mama Oclio muncul dari perairan Danau Titicaca.
Salah satu tokoh utama dalam mitologi Inca, Manco Capac diyakini telah mendirikan kota Peru Cusco, ibu kota bersejarah Kekaisaran Inca dari abad ke-13 hingga ke-16. Titicaca membentang seluas 8500 kilometer persegi dan melintasi perbatasan antara Bolivia dan Peru.
Di ketinggian lebih dari 3800 meter, ini adalah perairan segar tertinggi di dunia yang dapat dilayani oleh kapal-kapal besar dan tempat kelahiran beberapa budaya lokal sebelum kedatangan kolonialis Spanyol.
Penggalian terbaru menghasilkan 10 ribu artefak terbuat dari tulang, keramik dan logam, serta ada pula peralatan memasak, sisa-sisa penggunaan manusia dan hewan di masa pra Tiwanaku (sebelum 300 Masehi), Tiwanaku (300-1100 Masehi), dan Inca (1100-1570 Masehi).