REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Faozal mengatakan, jumlah peserta Sail Moyo Tambora 2018 yang sudah konfirmasi sedikitnya 140 yacht atau kapal pesiar dari berbagai negara. Jumlah ini masih bisa bertambah.
Rencananya, gebyar Sail Moyo Tambora 2018 akan diluncurkan pada 14 Juli di Jakarta. Kemudian, pada 15 Juli, Dinas Pariwisata NTB akan menggelar parade budaya khas Teluk Saleh, Moyo, dan Tambora (Samota) saat car free day atau hari bebas kendaraan di Jakarta.
"Seluruh core aktivitas (Sail Moyo Tambora) kita mengarah ke tourism. Nanti ada juga expo yang terkait dengan tourism," ujar Faozal saat jumpa pers terkait Sail Moyo Tambora di Hotel Golden Palace, Mataram, NTB, Selasa (3/7).
Faozal menyampaikan, selama ini cukup banyak kapal pesiar yang melintasi perairan NTB. Namun, bukan sebagai pelancong dengan mengunjungi berbagai destinasi wisata yang ada, melainkan sekadar singgah sebelum meneruskan perjalanan.
"Selama ini yacht hanya singgah saja di sini. Sekarang kita berupaya bukan sekadar singgah tapi juga menjadi destinasi ke tempat wisata yang ada di NTB," ucap dia.
Faozal menjelaskan, 140 yacht nantinya mulai ada bergerak dari Darwin, Australia dan Malaysia serta Singapura melalui Selat Malaka dan akan berkumpul di Labuan Bajo pada 4-7 September.
"Kemudian pada 7 September bergerak bersama-sama ke peraian NTB melalui Teluk Bima, lalu pada 8 September sudah tiba di Teluk Saleh tempat puncak acara pada 9 September," lanjutnya.
Ia menyebutkan, anggaran untuk penyelenggaraan Sail Moyo Tambora mencapai Rp 3,4 miliar yang sudah disiapkan Pemprov NTB melalui DPA Dinas Pariwisata NTB untuk seluruh event dalam Sail Moyo Tambora. Saat ini, panitia acara sedang memetakan sejumlah kesiapan yang perlu segera diakselarasi agar sudah siap saat puncak acara dimulai.
"Seluruh fasilitas sudah dipetakan, area untuk venue sudah digunakan. Kita akan petakan, ada jalan 400 meter dari gerbang ke lokasi utama yang kita akan lakukan pembenahan. Alhamdulillah tinggal kita lakukan finalisasi, termasuk empat titik jalan pembenahan jalan nasional dari Poto Tano ke Sumbawa," kata Faozal menambahkan.