Jumat 29 Jun 2018 17:10 WIB

Aktivitas Vulkanik Anak Krakatau tak Pengaruhi Festival

Festival Krakatau rencananya digelar pada Agustus mendatang.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Indira Rezkisari
Anak Gunung Krakatau.
Foto: Antara
Anak Gunung Krakatau.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Anak Krakatau yang berada di Perairan Selat Sunda, belum berpengaruh signifikan terhadap Festival Krakatau yang akan digelar pada 24-26 Agustus 2018. Penyelenggara namun akan membatasi tur ke Gunung Anak Krakatau dalam radius yang diperkenankan.

Dalam beberapa hari terakhir, terjadi peningkatan aktivitas vulkanis Gunung Anak Kratau. Sehingga status level II atau waspada masih berlaku. Masyarakat dan wisatawan dilarang mendekati apalagi menginjakkan kaki di kawasan Gunung Anak Krakatau. Abu vulkanis Anak Krakatau yang keluar dari puncak kawah sebelumnya mencapai satu kilometer.

“Gunung Anak Krakatau lagi ‘batuk-batuk’ belum ada pengaruhnya terhadap Festival Krakatau,” kata Kepala Dinas Pariwisata Lampung Budiharto di Bandar Lampung, Jumat (28/6). Menurut dia, kondisi yang sedang mengeluarkan abu vulkanis menambah daya tarik wisatawan untuk menyaksikan Gunung Anak Krakatau meski tidak harus mendekati atau turun ke gunung. Wisatawan dapat mengamati aktivitas gunung dari jauh, semburan awan atau debu vulkanis dari kawah puncaknya akan menjadi pusat perhatian.

Ia mengatakan Festival Krakatau yang digelar setiap tahun, tetap akan dilaksanakan sebagai mana mestinya. Sesudah jadwal festival akan gelar pada 24 hingga 26 Agustus mendatang. “Tidak ada penundaan atau pembatalan,” katanya.

Peningkatan aktivitas vulkanis bahkan diharapkan mampu menyedot wisatawan untuk melihat langsung dari jauh prosesnya. Hal tersebut sangat langka terjadi, karena selama ini Festival Krakatau, kondisi Gunung Anak Krakatau biasa saja.

Mengenai larangan mendekati gunung dalam radius 1 km, ia mengatakan event tur Festival Krakatau dipastikan tidak akan mendekati dan mendaki Krakatau seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut sangat berbahaya, tapi wisatawan atau pengunjung dapat menyaksikan fenomena alam dari jarak jauh dan aman.

Sebagai cagar alam, Budi menyatakan pengunjung akan difokuskan untuk kegiatan keilmuan seperti penelitian atau riset, observasi, dan edukasi dan bukan untuk pariwisata. Dinas Pariwisata tetap mematuhi undang undang, bahwa Gunung Anak Krakatau sebagai cagar alam, bukan obyek wisata.

Festival Krakatau tahun 2018 akan digawangi event organizer (EO) PT Grand Modern. Perusahaan tersebut yang pernah menangani kegiatan Lampung Fair tahun lalu, akan berupaya menyelenggarakan lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Direktur Utama PT Grand Modern Sukaryadi mengatakan, perusahaannya akan menyukseskan Festival Krakatau dengan baik meski dikelola perusahana lokal, meskipun waktu yang tersedia sangat pendek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement