Rabu 27 Jun 2018 09:32 WIB

Waspadai Bakteri E Coli di Dapur Rumah

Bersihkan rutin perangkat dapur untuk menjaga kesehatan.

Rep: Noer Q Kusumawardhani/ Red: Indira Rezkisari
Handuk dapur atau lap dapur.
Foto: Pixabay/Congerdesign
Handuk dapur atau lap dapur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membersihkan dapur selalu menjadi salah satu tugas yang paling melelahkan. Terutama ketika tahu area itu akan menjadi kotor dalam waktu singkat.

Biasanya orang-orang membersihkan dapur menggunakan lap dan mengeringkan tangan menggunakan handuk kecil yang ditempatkan di dekat tempat cucian. Tetapi tahukah jika lap dan dan handuk tangan tersebut bisa menyebabkan keracunan makanan?.

Sekelompok ilmuwan dari Universitas Mauritius memeriksa 100 handuk di dapur yang telah digunakan selama satu bulan. Melalui penelitian, mereka menemukan handuk tangan dapat menyebabkan keracunan makanan.

Seperti dikutip dari Indian Times, Rabu (27/6), sekelompok ilmuwan menemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) lebih mungkin ditemukan pada handuk tangan yang digunakan beberapa kegiatan pembersihan seperti menyeka peralatan dan membersihkan permukaan area dapur dan mengeringkan tangan.

Baca juga: Ponsel, Sarang Bakteri Tinggal

Beberapa penggunaan meningkatkan kemungkinan terkontaminasi dengan patogen (mikroorganisme parasit) yang dapat menyebarkan bakteri dan menyebabkan keracunan makanan. Penelitian ini merekomendasikan mencuci atau mengganti handuk dapur, serbet, spons, dan sarung tangan oven secara teratur dan membiarkannya kering di bawah matahari sebelum digunakan kembali.

Selain itu, menurut laporan BBC, sampel handuk yyang dikumpulkan memiliki 49 persen pertumbuhan bakteri. Jumlah ini akan semakin meningkat seiring banyaknya anggota keluarga.

Dari 49 sampel yang positif untuk pertumbuhan bakteri, 36,7 persen tumbuh bakteri koliform, termasuk E.coli. Sisanya, 36,7 persen  adalah Enterococcus spp dan 14,3 persen  Staphylococcus aureus. Bakteri koliform dan Staphylococcus ditemukan lebih banyak pada handuk tangan dari keluarga pemakan daging.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement