Ahad 24 Jun 2018 11:06 WIB

Penyanyi Sting Sebut Kebijakan Imigran Donald Trump Brutal

Pejabat AS dinilai tak mampu menyelesaikan krisis pengungsi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nur Aini
Musisi Sting tampil pada Java Jazz Festival di JIExpo, Jakarta, Ahad (6/3) dini hari.  (Republika/Wihdan Hidayat)
Musisi Sting tampil pada Java Jazz Festival di JIExpo, Jakarta, Ahad (6/3) dini hari. (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENS -- Penyanyi dan aktor Inggris, Sting mengomentari rencana kebijakan nol toleransi yang memisahkan anak dari keluarga migran sebagai kebijakan brutal dan biadab. Baginya, kebijakan migrasi di Amerika Serikat (AS) dikarenakan para pejabat tidak mampu menyelesaikan krisis pengungsi.

Hampir satu juta pengungsi mendapat dukungan dari Yunani pada 2015, karena negara itu sedang menghadapi krisis keuangan.

"Terima kasih Tuhan untuk Yunani karena Anda telah menunjukkan jalannya. Sekali lagi Yunani telah menunjukkan kepada kita bagaimana menjadi beradab," kata Sting yang memiliki nama asli Gordon Sumner itu dalam acara Amnesty International di Athena, dilansir Reuters, Ahad (24/6).

Presiden AS Donald Trump membatalkan kebijakan memisahkan anak-anak migran dari orang tua mereka di perbatasan AS-Meksiko, setelah mencuat gambar anak-anak yang memperihatinkan.

Kanselir Jerman, Angela Merkel akan melakukan pembicaraan antara para pemimpin Uni Eropa soal kebijakan migran. Sedangkan Wakil Kanselir Austria Heinz-Christian Strache mengharapkan reaksi berantai di seluruh Uni Eropa jika Jerman menutup perbatasannya untuk pengungsi.

Menurut Sting, pembangunan tembok bukanlah solusi. Mantan pentolan The Police itu berada di Athena untuk menggelar dua konser sebagai bagian dari tur dunia-nya.

Baca: Donald Trump Diragukan Bisa Satukan Kembali Keluarga Imigran

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement