REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi kesehatan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Ari Fahrial Syam mengajak masyarakat untuk tetap melanjutkan pola hidup sehat selama Ramadhan di bulan-bulan berikutnya. Salah satunya dengan menjaga dan mengendalikan pola makan.
"Salah satu hikmah puasa adalah agar kita sehat. Hal ini terjadi karena di dalam berpuasa ada pembatasan asupan makanan, keteraturan dan pengendalian diri," ujar Ari di Jakarta, Sabtu (16/6).
Ia menjelaskan tiga unsur tersebut merupakan sesuatu yang seharusnya konsisten dilaksanakan baik pada saat berpuasa dan setelah berpuasa.
Puasa Ramadhan, tambah dia, membuat kita mengurangi frekuensi makan yang biasanya tiga kali menjadi dua kali. Jika ini dilaksanakan terjadi pembatasan asupan makan dan pembatasan kalori yang menurut berbagai penelitian membuat umur lebih panjang.
"Ramadhan telah mendidik kita untuk bisa mengendalikan diri, disiplin dan hidup teratur," katanya.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga menyebutkan kalau puasa sebenarnya juga telah memberi kesempatan pada organ-organ di dalam tubuh kita memperbaiki diri. Sebab di saat berpuasa beberapa organ khususnya organ yang bekerja untuk membantu pencernaan seperti liver, pankreas, kandung empedu dan juga saluran pencernaan berkurang aktifitasnya karena tidak ada makanan dan minuman yang masuk selama 14 jam.
Puasa juga menghindari camilan-camilan yang tidak sehat seperti coklat, keju, lemak. Serta mengurangi makanan yang manis dan asin yang belum tentu sehat. Selain itu bagi orang yang merokok akan mengurangi konsumsi rokoknya setiap hari.
"Sehingga puasa akan membuat orang sehat menjadi tambah sehat dan orang dengan penyakit kronis seperti hipertensi, kencing manis, kegemukan dan kolesterol tinggi akan membuat penyakit menjadi lebih baik dan terkontrol," kata dia.
Untuk itu, Ari mengajak masyarakat untuk tetap melakukan pola hidup sehat meski tidak lagi bulan Ramadhan.