Sabtu 16 Jun 2018 13:00 WIB

Kegiatan Setelah Ramadhan untuk Para Ibu

Tidur lebih awal dan rencanakan aksi usai Ramadhan dinilai kegiatan tepat untuk ibu

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Setelah hampir sebulan berpuasa, mendekati Hari Raya orang tua bisa mengajarkan anak makna sesungguhnya hari kemenangan.
Foto: Republika/Prayogi
Setelah hampir sebulan berpuasa, mendekati Hari Raya orang tua bisa mengajarkan anak makna sesungguhnya hari kemenangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan adalah bulan di mana kita meningkatkan spiritualitas, memperkuat hubungan dengan Allah, dan rajin membaca Al Quran. Ramadhan menguras ekstra tenaga dan perhatian perempuan, khususnya kaum ibu. Mereka perlu menyeimbangkan ibadah dengan hubungan keluarga, keluarga besar, pekerjaan, dan kewajiban sosial.

Pertanyaan pentingnya adalah bagaimana ibu dapat terus menyeimbangkan tugas dan peran mereka di bulan Ramadhan dan setelahnya? Berikut tips yang diberikan ahli parenting, Khafaya Abdulsalam, dilansir dari Productive Muslim, Jumat (15/6).

1. Rencanakan aksi setelah Ramadhan

Jika Anda menyusun rencana matang selama Ramadhan, mengapa setelah Ramadhan tidak dilakukan? Praktikkan apa yang bisa dipraktikkan saat Ramadhan pada hari-hari di luar Ramadhan.

Pertama, tidur lebih awal. Berwudhu, berdoa, dan doa-doa sunnah sebelum tidur. Kedua, sempatkan ke masjid, membaca Al Quran, tahajud, bahkan 15 menit sebelum fajar. Allah menyukai ibadah yang kecil-kecil tapi konsisten dilakukan.

Ketiga, teratur membaca Al Quran, bahkan jika hanya satu halaman sehari. Ini untuk memastikan menjaga hubungan erat Anda dengan kitab suci Allah. Ambil satu atau dua jam sepekan untuk membaca tafsir-tafsir dan terjemahan Al Quran.

Keempat, terus berdizikir, 5-10 menit di pagi dan sore hari. Anda juga tetap bisa berdzikir sembari melakukan pekerjaan lain.

Kelima, sempatkan istirahat. Rasulullah SAW pernah berkata, "Sesungguhnya tubuhmu punya hak atas dirimu." (HR Bukhari) Selain istirahat, rencanakan olah raga, makan sehat dan seimbang untuk menjaga vitalitas tubuh.

Keenam, sempatkan 'Me Time' untuk bersantai dan berhubungan kembali dengan Allah. Anda bisa memanjakan diri dengan secangkir teh enak sembari suami bermain bersama anak.

2. Seimbangkan kewajiban rumah tangga dengan lainnya

Kewajiban rumah tangga, pekerjaan, dan sosial tetap ada selama dan setelah Ramadhan. Untuk rumah tangga, siapkan bahan-bahan makanan di lemari pendingin Anda. Stok kulkas untuk dua pekan atau sebulan untuk menghindari sering ke pasar.

Jadilah ibu bijak yang kreatif mengolah sisa makanan yang masih layak dimakan. Luangkan waktu untuk tidur singkat, misalnya 20 menit setelah anak-anak pergi sekolah, atau 20 menit setelah menyelesaikan pekerjaan berat sebelum memulai kegiatan berikutnya.

3. Agendakan pertemuan keluarga

Adakan pertemuan keluarga di rumah Anda sekali sebulan. Delegasikan seluruh kegiatan rumah tangga kepada suami, anak, atau keluarga besar. Anak-anak senang dilibatkan dalam praktik memasak.

Ramadhan kesempatan sempurna bagi keluarga untuk berkumpul. Kegiatan seperti hendaknya dipertahankan juga setelah Ramadhan.

4. Pertahankan jaringan dan hubungan sosial

Anda biasanya rajin ke masjid, terutama untuk shalat tarawih ketika Ramadhan. Bersalaman selesai menunaikan ibadah sunnah sering Anda lakukan, sehingga Anda mengenal banyak teman baru. Pertahankan kebiasaan ini.

Sesekali pergilah shalat berjamaah ke masjid. Selesai shalat, jangan buru-buru pulang, idealnya bersilaturahmi dengan teman-teman sesama jemaah di masjid. Anda juga bisa mengikuti pengajian mingguan di masjid. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement