REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan setiap tahunnya memberi kita kesempatan untuk menghilangkan pola makan tidak sehat dan memberikan waktu istirahat sebentar pada sistem pencernaan yang selama ini terbebani.
Ritual selama bulan suci, mulai dari puasa, shalat sunnah malam, doa, tadarus Al Quran memiliki efek transformasional pada keseluruhan jiwa dan raga. Sekarang setelah Ramadhan berlalu dan Idul Fitri dirayakan, bagaimana caranya agar kita tetap konsisten dengan kesehatan dan kebugaran di hari biasa? Berikut tipsnya dari Honours Biology dari University of Waterloo Kanada, Nadine Kamal, dilansir dari Productive Muslim, Jumat (15/6).
1. Puasa Senin Kamis
Cobalah berpuasa dua hari secara rutin setiap pekannya selama Ramadhan. Kita mengenal istilahnya puasa sunat Senin dan Kamis. Penelitian ilmiah menunjukkan puasa ini bermanfaat bagi tubuh dan pikiran.
Periode puasa dua kali sepekan ini mempercepat pembuangan limbah yang ditinggalkan sel-sel mati dan rusak dari tubuh. Ilmuwan percaya tubuh yang tidak membuang limbah teratur meningkatkan risiko penyakit kronis, terutama terkait penuaan, kanker, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Puasa juga terbukti menghasilkan manfaat fisik dan mental, seperti peningkatan konsentrasi, tidur lebih nyenyak, dan lebih berenergi. Puasa juga terbukti mempercepat aktivitas dan pertumbuhan sel-sel saraf.
Dari Dari Abu Hurairah RA, Rasulullan SAW bersabda, Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa. (HR Tirmidzi)
Coba juga puasa enam hari di bulan Syawal. Ada banyak manfaat spiritual berpuasa saat Syawal.
Dari Abu Ayyub al-Ansari RA, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa (di bulan) Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan (puasa sunnah) enam hari di bulan Syawal, maka (dia akan mendapatkan pahala) seperti puasa setahun penuh. (HR Muslim).
2. Makan 2-3 kali sehari
Biasakan makan dua hingga tiga kali sehari, ketimbang makan enam kali sehari dengan porsi kecil-kecil. Makan di antara jam makan sesungguhnya bertentangan dengan yang dianjurkan dalam Islam.
Rasa lapar di antara jam makan itu bermanfaat bagi kesehatan fisik. Sebuah penelitian diterbitkan PLOS ONE menyebutkan sensasi lapar tersebut bisa melindungi tubuh dari penyakit alzheimer.
Rasa lapar di antara jam makan juga bermanfaat spiritual. Ibrahim bin Adham berkata, Barangsiapa mampu mengendalikan perutnya, maka ia mampu pula mengendalikan agamanya, dan barangsiapa yang mampu menguasai rasa lapar (tidak makan berlebihan) maka ia dapat menguasai akhlak-akhlak yang baik, sebab maksiat kepada Allah itu jauh dari orang-orang yang lapar (yang mampu mengendalikan syahwat perutnya).
3. Makan buah kering
Buah-buahan kering baik untuk dikonsumsi tubuh setelah Ramadhan. Dari Salman bin Amir Adh Dhobbi RA, Rasulullah SAW bersabda, Jika salah seorang di antara kalian berbuka, maka berbukalah dengan tamr (kurma kering). Jika tidak dapati kurma, maka berbukalah dengan air karena air itu mensucikan.
Kurma kering dan buah ara merupakan sumber zat besi, serat, dan antioksidan yang sangat baik untuk melindungi tubuh dari radikal bebas, khususnya penuaan. Jika Anda menyukai manis, makanlah tiga buah kurma, bukan sepotong kue cokelat.
Saad bin Abi Waqqash berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa pagi hari makan tujuh kurma ajwa, maka racun dan sihir tidak akan mendatangkan mudharat baginya pada hari itu. (HR Bukhari).