Ahad 17 Jun 2018 06:36 WIB

Rasakan Sensasi Tradisional Alunan Gamelan di Malioboro

Kesenian gamelan akan dipentaskan selama tiga hari berturut-turut.

Red: Nur Aini
Kawasan Malioboro
Foto: Yusuf Assidiq
Kawasan Malioboro

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menyiapkan hiburan berupa kesenian tradisional gamelan untuk menghibur wisatawan yang berkunjung ke Malioboro saat libur Lebaran 2018.

"Kegiatan ini akan diselenggarakan selama tiga hari berturut-turut pada Minggu (17/6) hingga Selasa (19/6). Pentas dimulai sore hari," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, baru-baru ini.

Wisatawan yang berkunjung ke Malioboro dapat menyaksikan secara langsung pentas kesenian tradisional tersebut di Tugu KB yang berada di kompleks Taman Parkir Abu Bakar Ali secara gratis. Jika tidak dapat melihat secara langsung, maka lantunan suara gamelan akan disiarkan melalui radio milik Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Widoro.

"Kegiatan ini rutin kami selenggarakan setiap tahun. Pengisi pentas gamelan pun berasal dari wilayah. Tujuannya adalah untuk mengangkat potensi yang ada di wilayah," katanya.

Selain gamelan, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta juga sudah membuka Tourist Information Center (TIC) di sisi utara Malioboro Mall untuk memberikan layanan dan bantuan kepada wisatawan yang membutuhkan. "Ada peta wisata Kota Yogyakarta yang bisa diakses wisatawan," katanya.

Sementara itu, Kepala UPT Malioboro Ekwanto menyebut, kepadatan wisatawan di kawasan Malioboro diperkirakan mulai terjadi pada Ahad (17/6). "Biasanya, pada hari pertama dan kedua Lebaran, masih digunakan oleh masyarakat untuk bersilaturahim dengan keluarga. Baru pada hari ketiga digunakan untuk berwisata," katanya.

Ia menyebutkan, pihaknya akan berupaya mewujudkan kawasan Malioboro yang aman, nyaman, dan tertib meskipun kawasan tersebut akan dipadati wisatawan. UPT Malioboro sudah menyiagakan beberapa tim atau satuan tugas, di antaranya tim sarana dan prasarana yang akan langsung turun apabila ada kerusakan fasilitas, dan tim penyapuan untuk memastikan kawasan tersebut bersih dari sampah.

"Kami juga memperbanyak Jogoboro atau petugas pengamanan yang berjaga. Jika biasanya 20 orang per shift menjadi 40 orang per shift," katanya.

Sedangkan untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan di Malioboro, Ekwanto mengatakan sudah berkoordinasi dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan. Kepadatan akan diurai dengan kebijakan buka tutup jalur. "Kepadatan di Malioboro diperkirakan bertambah dibanding libur lebaran tahun sebelumny," ujarnya.

Kepadatan tersebut dipicu pada tahun ini semua jenis kendaraan, mobil, sepeda motor, andong, dan becak akan memanfaatkan jalur utama. Hal itu disebabkan pekerjaan revitalisasi sisi barat belum selesai. "Mudah-mudahan semuanya tetap tertib dan lancar," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement