Selasa 12 Jun 2018 10:41 WIB

Uang Poundsterling dari Masa PD II Ditemukan di Bawah Lantai

Lembaran uang lama tersebut saling menempel satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Nidia Zuraya
poundsterling
poundsterling

REPUBLIKA.CO.ID, BRIGHTON -- Tumpukan uang kuno yang berasal dari Perang Dunia II ditemukan di bawah lantai toko penjahit kesukaan Winston Churchill. Uang tersebut berjumpah sekitar 30 ribu poundsterling atau lebih dari 1 juta poundsterling apabila dihitung dengan kurs saat ini.

Dikutip dari BBC, tumpukan uang tersebut ditemukan dalam keadaan kotor dan membusuk serta robek di beberapa bagian. Pekerja konstruksi menemukan uang tersbut ketika merenoasi toko Costwold Outdoor di Brighton pada Mei 2018 lalu.

"Saya membelah lapisan karpet dan ubin menjadi dua dan menemukan uang kertas 1 poundsterling," kata pemilik toko Russ Davis.

Sebelumnya ia mengira benda tersebut hanya kumpulan balok kayu. Namun ia terkejut ketika mengetahui benda tersebut adalah uang kuno. Lembaran uang yang telah lama tersebut saling menempel satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan.

Davis mengatakan, ia mengetahui uang tersebut kuno karena untuk dapat mengetahui tumpukan uang tersebut banyak lapisan lantai yang harus digali. Dugaan Davis benar ketika penelitian dilakukan dan menunjukkan uang itu berasal sekitar masa Perang Dunia II.

Ia memperkirakan uang tersebut mungkin saja adalah bagian dari harta yang ditinggalkan oleh seseorang pada masa Perang Dunia II. Kemungkinan uang tersebut sengaja disimpan agar tidak dirampok oleh siapapun.

Antara tahun 1936 hinga 1973, toko milik Davis adalah rumah Bradley Gowns, seorang pedagang di London. Selama masa kejayaannya, toko tersebut sering dikunjungi banyak orang bahkan Perdana Menteri Churchill dan istrinya Lady Clementine Churchill.

Polisi setempat mengatakan, mereka menjaga uang tersebut. Mereka juga mengatakan terus mencari siapa pemilik asli tumpukan uang tersebut serta darimana datangnya. Bank Inggris akan menukar uang Inggris yang sudah tidak beredar untuk mata uang modern.


Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement