REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Raya Lebaran sangat identik dengan deretan makanan yang menggoda. Sebut saja seperti opor ayam, rendang, serta deretan kue yang menggugah selera. Namun sudahkah kita mempersiapkan yang terbaik dan sehat untuk keluarga?
Seperti diketahui, makanan berminyak dan santan dapat meningkatkan risiko kesehatan. Data World Health Organization menyebutkan, diet yang tidak sehat adalah salah satu faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis.
Termasuk penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes dan kondisi lain yang terkait dengan obesitas.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah mengubah minyak masak yang digunakan. Minyak zaitun bisa menjadi pilihan.
Alberto Perez Martin, selaku Bertolli Head of Asia, mengatakan, penggunaan minyak zaitun dalam masakan akan dapat membantu meningkatkan pengendalian kolesterol dalam tubuh.
Minyak zaitun penuh dengan Vitamin E, nol kolesterol dan 77 persen lemak tak jenuh. Selain sebagai minyak untuk memasak, minyak zaitun memiliki nilai tambahnya untuk membantu meningkatkan kesehatan. Minyak zaitun membantu mengelola kadar kolesterol darah tinggi atau penyakit arteri koroner melalui perbaikan pola makan.
"Minyak zaitun awam digunakan untuk menggoreng, menumis, dan bahkan memanggang hidangan penutup seperti kue Red Velvet," ungkap Alberto Perez.
Ia mengatakan, seiring dengan meningkatnya gaya hidup sehat, tingkat penggunaan minyak zaitun terus meningkat. Yakni dengan lebih dari 2.803 ribu ton minyak zaitun yang dikonsumsi pada tahun 2017, penggunaan minyak zaitun telah menjadi fenomena global.
"Keserbagunaan minyak zaitun dan manfaat kesehatan tambahan membuat minyak ini sangat cocok untuk orang tua, teman dan kerabat, bahkan kakek-nenek," kata dia.