Ahad 10 Jun 2018 10:05 WIB

Sebelum Terjadi, Berikut Tanda Keinginan Bunuh Diri

Bisa jadi orang yang berencana bunuh diri mengalami perubahan suasana hati ekstrem.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Anthony Bourdain
Foto: AP
Anthony Bourdain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seseorang yang berencana bunuh diri sebenarnya tidak sungguh-sungguh hendak mengakhiri hidupnya. Dia sekadar ingin penderitaan atau konfliknya berakhir tetapi gelap mata dan hanya melihat bunuh diri sebagai pilihan terakhir.

"Seolah tidak ada bantuan lain yang bisa diharapkan. Karena itu, ada beberapa tanda dan gejala bunuh diri yang perlu diketahui agar bisa melakukan pencegahan," ujar dr Lahargo Kembaren, SpKJ, psikiater di RS Jiwa Dr H Marzoeki Mahdi Bogor.

Tanda pertama yang sangat jelas adalah apabila orang tersebut berbicara tentang keinginan untuk mati atau bunuh diri. Gejala lain, dia mengatakan perasaannya kosong, hampa, dan tidak punya alasan untuk hidup, bahkan sudah membuat rencana akan mati dengan metode apa.

Misalnya, mengecek situs tentang cara bunuh diri, membeli senjata/alat untuk melakukannya, atau membeli obat-obatan dalam jumlah banyak. Gejala lain yang bisa disinyalir adalah apabila orang tersebut berbicara tentang perasaan bersalah dan malu yang sangat berat.

Baca juga: Chef Selebriti Ucapkan Belasungkawa Kematian Bourdain

Sederet gejala lain ialah berperilaku cemas dan agitasi, menarik diri dari keluarga dan teman-teman, juga tampak mengalami perubahan pola tidur dan pola makan. Tidak jarang mereka melakoni perilaku berisiko seperti menyetir mobil dengan kecepatan kencang dan ugal-ugalan.

Bisa jadi orang yang berencana bunuh diri mengalami perubahan suasana hati ekstrem, dari sangat sedih menjadi sangat tenang kemudian sangat gembira. Tidak jarang mereka begitu saja melepaskan posisi yang penting dalam pekerjaan atau pendidikan.

Lahargo pun mewanti-wanti apabila ada orang di sekitar yang tanpa alasan 'berpamitan' mengucapkan selamat tinggal pada teman-teman dan keluarga. Terlebih, jika orang tersebut sudah membuat surat wasiat atau menuliskan di media sosial mengenai bunuh diri dan kematian.

"Apabila ditemukan tanda dan gejala seperti itu, sebaiknya segera menghubungi profesional kesehatan jiwa seperti psikiater, psikolog, perawat jiwa, dokter umum terlatih, atau pekerja sosial agar segera mendapatkan petolongan," kata dia.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement