Kamis 07 Jun 2018 15:26 WIB

Ini yang Terjadi pada Tubuh Saat Tempuh Penerbangan Jauh

Salah satunya ada cepat mengantuk karenan menipisnya kadar oksigen.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Yudha Manggala P Putra
Berada di dalam pesawat. Ilustrasi
Foto: Foxnews
Berada di dalam pesawat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapapun yang menempuh perjalanan jauh dengan pesawat terbang pastilah merasa lelah dan ingin agar pesawat cepat-cepat mendarat. Tahukah anda ternyata tubuh mengalami perubahan ketika diajak terbang dan hal tersebut juga memengaruhi kondisi fisik selama di perjalanan.

Dilansir dari The Manual, inilah empat perubahan pada tubuh selama kita berada di ketinggian pesawat.

1. Berkurangnya kemampuan indera pengecap

Makanan untuk penumpang yang dihidangkan di atas pesawat kadang jauh dari kata nikmat. Namun, hal itu bukanlah sepenuhnya salah maskapai. Studi yang dilakukan Lufthansa menemukan bahwa tekanan pada kabin dan suasana yang kering serta lingkungan yang membuat telinga sengau bisa memengaruhi indera pengecap. Inilah sebabnya makanan yang disantap di pesawat tidak terlalu enak jika dibandingkan makanan di darat.

Kemampuan indera pengecap rasa asin dan manis akan menurun hingga 30 persen di ketinggian. Itulah mengapa hidangan yang diracik dengan banyak bumbu tetap terasa hambar bila kita menyantapnya di tengah penerbangan. Oleh karenanya, profesi sebagai chef pesawat bisa dibilang cukup menantang. Mereka perlu mencicipi rasa makanan di lingkungan yang didesain punya tekanan udara yang sama dengan pesawat yang terbang.

2. Menipisnya oksigen buat mengantuk

Kabin pesawat modern didesain agar menyerupai lingkungan di ketinggian enam ribu sampai delapan ribu kaki. Kondisi ini, sebagaimana yang dialami pendaki gunung, membuat orang cepat mengantuk dan bahkan mengurangi daya paham seseorang. Dalam penerbangan jauh, penumpang jadi kurang bergerak untuk waktu lama sehingga memperlambat aliran darah di tubuh. Inilah mengapa penumpang pesawat disarankan berjalan-jalan satu jam sekali agar aliran darah tetap stabil.

3. Kulit kering

Aliran udara yang bergerak di situ-situ saja membuat kulit menjadi cepat kering. Sebaiknya gunakan body lotion sebelum naik pesawat untuk menghindari risiko kulit kering. Para kru pesawat umumnya juga minum air dua kali lebih banyak selama penerbangan demi menjaga kelembaban kulit. Satu lagi risiko yang mengintai di pesawat adalah melanoma. Melanoma dapat menyerang orang-orang yang kerap naik pesawat lantaran jendela pesawat tidak mampu meredam cahaya UV yang terpancar dari matahari.

4. Selalu ingin kentut

Tekanan di dalam kabin pesawat ternyata bisa memicu seseorang untuk kentut. Di dalam pesawat, perut bisa terasa kembung, penuh, dan kaku. Para dokter menyarankan solusi terbaik menghilangkan rasa tidak nyaman itu adalah dengan membuang gas di dalam perut alias kentut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement