REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seniman Ari Tulang menganggap Ramadhan sebagai bulan suci yang sangat istimewa. Dia sengaja membatasi frekuensi pekerjaan agar bisa lebih fokus beribadah dan menunaikan kewajiban sebagai Muslim.
"Ibadah memang tidak hanya saat Ramadhan, tapi dengan mengurangi kegiatan jadi jauh lebih nyaman buat saya," kata Ari yang menjadi sutradara pertunjukan musikal Sehari dengan Sherina 2001 silam.
Nuansa khas selama Ramadhan juga membuat Ari merasa bisa berkomunikasi langsung dengan Sang Maha setiap kali beribadah. Hal itu menjadi momen instrospeksi baginya, selain untuk melatih diri lebih peka dan sensitif.
Baca juga: Prilly Latuconsina Targetkan tak Bolong Tarawih
Pria 53 tahun itu mengaku tidak memiliki target ibadah tertentu, tetapi melakukan saja apa yang sudah seharusnya. Ramadhan juga menjadi periode rehat bagi Ari karena kegiatannya tidak terlalu memforsir tenaga.
Aktivitas Ari bermula lebih siang dibandingkan bulan-bulan lainnya karena dia terbiasa tidur setelah santap sahur dan shalat subuh. Manajemen waktu itu lumayan berbeda dengan jadwalnya yang sangat padat di bulan lain.
Kebiasaan tersebut membuat Ari tidak memerlukan hal khusus untuk menjaga kebugaran selama berpuasa. Dia hanya memastikan cukup minum air putih minimal delapan gelas per hari dan mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan tubuh.
"Di rumah makannya yang praktis-praktis saja. Kalau sahur, yang penting ada buah. Kalau buka puasa biasanya dengan roti dan kue-kue dulu baru habis tarawih makan nasi," ujar Ari yang tengah menyiapkan pertunjukan musikal Opera Ainun.