Senin 04 Jun 2018 04:20 WIB

Ini Alasan Anda Ingin Terus Mengunyah Es Batu

Ada beberapa alasan seseorang bisa terpicu untuk ice cravings salah satunya emosi

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Es batu
Foto: Youtube
Es batu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Es batu merupakan salah satu pelengkap minuman yang paling dicari saat akan melepas dahaga. Mengisap es batu juga bermanfaat dalam meredakan gejala mulut kering.

Terlepas dari beragam kegunaannya, mengunyah es batu terlalu sering juga dapat menyebabkan masalah bagi kesehatan gigi. Di samping itu, munculnya keinginan untuk terus mengunyah es batu juga dapat menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.

Medical News Today mengungkapkan setidaknya ada lima kondisi yang dapat memicu timbulnya keinginan untuk mengunyah es batu atau ice cravings. Berikut ini adalah kelima kondisi tersebut.

 

Pagophagia

Pagophagia merupakan istilah yang diberikan untuk orang-orang yang cukup sering mengalami ice cravings. Rasa ingin menyantap es secara berlebih ini bisa terjadi terus-menerus dan bertahan cukup lama hingga lebih dari satu bulan.

Pagophagia merupakan salah satu jenis langka dari gangguan makan bernama pica. Kemunculan pica seringkali diiringi dengan gangguan mental seperti autisme dan schizophrenia. Pica juga seringkali memunculkan dorongan untuk menyantap makanan tanpa nilai gizi secara berlebih.

Pica biasanya lebih banyak dialami oleh anak-anak. Namun, pagophagia dapat mempengaruhi anak-anak maupun orang dewasa.

 

Anemia Defisiensi Zat Besi

Beberapa peneliti meyakini bahwa keinginan berlebih mengunyah es berkaitan dengan anemia defisiensi zat besi. Hal ini telah ditemukan dalam beberapa penelitian.

Salah satu penelitian menunjukkan bahwa 13 dari 81 orang yang mengalami anemia defisiensi zat besi memiliki gejala pagophagia. Konsumsi suplemen zat besi dapat menurunkan keinginan menyantap es berlebih ini pada sebagian penderita anemia defisiensi zat besi tersebut.

Walaupun diyakini berkaitan, belum diketahui secara pasti hubungan sebab-akibat antara keinginan berlebih mengunyah es batu dengan anemia defisiensi zat besi. Akan tetapi salah satu teori menyatakan bahwa mengunyah es batu dapat membuat penderita anemia merasa lebih awas.

Beberapa peneliti juga meyakini bahwa mengunyah es dapat mendorong terjadinya sebuah efek yang mengirim lebih banyak darah ke otak. Dengan begitu, otak akan mendapatkan lebih banyak asupan oksigen dari darah. Kondisi ini tak hanya dapat meningkatkan kesadaran dan keawasan seseorang yang mengalami anemia, tetapi juga dapat membantu penderita anemia berpikir lebih jernih.

 

Masalah Emosi

Beberapa masalah emosi juga dapat mendorong munculnya keinginan untuk mengunyah es batu. Salah satunya adalah stres. Bagi sebagian orang yang mengalami stres, mengunyah es batu dapat memberi ketenangan tersendiri. Masalah mental lain seperti obsessive-compulsive disorder juga dapat menjadi penyebab munculnya keinginan mengunyah es secara berlebih.

 

Masalah Gizi

Seseorang yang terus-menerus ingin menyantap es bisa jadi memiliki masalah pola makan. Alasannya, es batu cukup sering dikonsumsi dalam bentuk es serut dan ditambahkan dengan sirup bergula. Bisa jadi, keinginan menyantap es yang muncul sebenarnya adalah keinginan berlebih untuk menyantap gula dari sirup. Oleh karena itu, orang yang terlalu sering menyantap es serut bersirup sebaiknya membatasi diri agar tidak mengonsumsi gula berlebih.

 

Dehidrasi

Dehidrasi ringan juga dapat memunculkan keinginan menyantap es batu. Alasannya, es batu tak hanya memberi rasa dingin tetapi juga dapat mengurnagi sensasi mulut dan bibir kering akibat rasa haus. Es batu juga dapat menurunkan temperatur tubuh pada hari yang cukup hangat.

Gejala dehidrasi ringan dapat dikenali dari warna urin yang lebih gelap dan juga rasa haus. Sedangkan gejala dehidrasi berat biasanya meliputi rasa pusing, kejang, bingung dan disorientasi. Dehidrasi berat harus segera mendapatkan perawatan medis. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement