Ahad 03 Jun 2018 18:36 WIB

Ritel Fesyen Kenalkan Smart Mirror sebagai Penasihat Gaya

Konsumen dapat berswafoto dan memilih katalog H&M melalui smart mirror

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Smart Mirror H&M
Foto: business insider
Smart Mirror H&M

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW YORK -- Ketika berbelanja pakaian, orang kadang bingung menentukan busana apa yang cocok ia kenakan. Oleh karenanya, saran dari orang lain dibutuhkan agar tak salah membeli pakaian. Umumnya orang meminta saran dari teman dekat atau pasangan sebelum membeli baju. Namun sekarang, penasihat gaya bisa hadir dalam bentuk robot.

H&M yang dikenal sebagai pemain global di industri fesyen memperkenalkan perangkat cerdas yang disebutnya sebagai Smart Mirror. Produsen pakaian asal Swedia tersebut menawarkan pengalaman berbelanja baru dengan menghadirkan penasihat gaya dalam wujud Smart Mirror.

Dilansir dari Business Insider, cermin pintar itu diuji coba di toko flagship H&M yang berlokasi di Times Square, New York. Smart Mirror itu merupakan hasil kolaborasi Microsoft dan agensi digital asal Swedia, Visual Art and Ombori. Perangkat tersebut mengombinasikan pemindai suara dan wajah untuk berkomunikasi dengan konsumen.

Konsumen dapat menggunakan perintah suara untuk berswafoto yang diintegrasikan dengan katalog H&M. Foto konsumen yang sudah dipadupadankan dengan koleksi dari H&M selanjutnya dapat diunduh ke ponsel lewat QR Code. Di saat yang sama, konsumen juga bisa memperoleh diskon belanja hingga 20 persen dan bebas biaya kirim apabila berlangganan newsletter H&M.

Selain dibenami fitur pemindai, cermin tersebut juga memberikan tips-tips belanja. Cermin itu memberikan rekomendasi pakaian seperti apa saja yang cocok dikenakan konsumen.

Konsumen juga dapat mengorder secara daring lewat QR Code yang tersedia. Uji coba cermin pintar ini menuai respons positif dari para pelanggan toko. Sebanyak 86 persen pelanggan yang berswafoto memutuskan untuk memanfaatkan QR Code. Sebanyak 10 persennya juga memutuskan berlangganan newsletter.

Dengan terobosan ini, H&M menunjukkan bahwa teknologi dan kecerdasan buatan memainkan peran penting dalam industri ritel. Akan tetapi, Christian Barwind selaku Industry Leader Retail di Google Jerman mengatakan fitur perintah suara masih dalam tahap yang sangat dini.

Sejauh ini bukan hanya H&M yang memanfaatkan kemajuan kecerdasan buatan. Zara mengambil pendekatan berbeda di tokonya yang berada di London. Cermin pintar Zara tak hanya mendeteksi perintah suara namun juga memindai busana yang dipilih konsumen. Setelah itu, cermin akan mendesain busana virtual berdasarkan pilihan sang konsumen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement